Anak Daud
Kita perlu meneladan kedua orang buta itu tetap menggantungkan pengharapan kita hanya kepada Allah. Meski pertolongan yang diharap belum terwujud, jangan pernah putus harap.
Kita perlu meneladan kedua orang buta itu tetap menggantungkan pengharapan kita hanya kepada Allah. Meski pertolongan yang diharap belum terwujud, jangan pernah putus harap.
”Pilihlah kehidupan, supaya kamu hidup…” (Ul. 30:19). Demikiankan ajakan Musa kepada umat Israel. Ajakannya sederhana dan logis. Jika mau hidup, ya pilihlah kehidupan. Sebaliknya, kalau mau mati, ya pilihlah kematian. Sesungguhnya tak ada orang yang mau mati. Semua makhluk normalnya ingin hidup. Makanan menjadi kebutuhan primer karena manusia ingin hidup. Read more…
Kita mesti belajar melihat sesuatu sebagaimana Tuhan melihat. Penting bagi kita untuk memahami persoalan sebagaimana Allah memahaminya.
Asal kusentuh saja jubah-Nya, aku akan sembuh. Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku. Imanmu telah menyelamatkan engkau.
Sejatinya, inilah era baru itu. Allah bukanlah Pribadi yang jauh di surga sana, tetapi Pribadi yang dekat di bumi ini.
Yesus malah makan bersama para pemungut cukai. Prinsip Yesus sederhana: Seorang Tabib dipanggil untuk menyembuhkan orang sakit.
Yesus hendak menegaskan, Dia bukan sekadar tabib, si lumpuh pun pulang sebagai pribadi yang sehat rohani, juga jasmani.
Penduduk Gadara tidak terlalu hirau akan keberadaan dua orang yang kerasukan setan itu. Mereka tidak melihat peristiwa dari sisi kedua orang itu.
Penulis Injil Matius hendak memperlihatkan betapa berkuasanya Yesus Orang Nazaret
”Karena Yesus melihat bagaimana para undangan berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Ia menyampaikan perumpamaan ini kepada mereka” (Luk. 14:7). Demikianlah konteks perumpamaan Yesus. Manusia memang makhluk pemilih. Ia diberi kemampuan oleh Sang Pencipta untuk memilih. Dan manusia cenderung memilih apa yang paling baik, enak, dan menguntungkan baginya. Itu pulalah yang disaksikan Read more…