Setan-setan pun Tunduk
Penulis Injil Matius hendak memperlihatkan betapa berkuasanya Yesus Orang Nazaret
Penulis Injil Matius hendak memperlihatkan betapa berkuasanya Yesus Orang Nazaret
”Karena Yesus melihat bagaimana para undangan berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Ia menyampaikan perumpamaan ini kepada mereka” (Luk. 14:7). Demikianlah konteks perumpamaan Yesus. Manusia memang makhluk pemilih. Ia diberi kemampuan oleh Sang Pencipta untuk memilih. Dan manusia cenderung memilih apa yang paling baik, enak, dan menguntungkan baginya. Itu pulalah yang disaksikan Read more…
Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, sehingga danau itu menjadi teduh sekali.
Hubungan dengan Yesuslah yang membuat para murid hidup. Melepaskan hubungan itu hanya berbuah kematian.
Rubah mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.
Tidak ada penyakit yang terlalu remeh untuk dimohonkan kesembuhannya kepada Yesus.
Pengakuan Yesus Orang Nazaret. Sang perwira sungguh percaya Lokasi tidak membatasi Yesus dalam menyembuhkan. Ia berkuasa atas tempat, juga lokasi.
Yesus sungguh berkuasa. Sang Guru pasti bisa menyembuhkan dari jauh. Bagi sang Perwira, penyakit itu tak beda dengan bawahan Yesus. Ia pasti tunduk pada perintah Yesus.
Tindakan Yesus memang tidak biasa. Yesus mengulurkan tangan-Nya dan menyentuhnya.
Kisah penyembuhan seorang ibu dalam rumah ibadah (Luk. 13:10-17)— yang hanya dicatat Lukas ini—menarik disimak. Entah apa penyakitnya. Yang jelas, penyakit itu menyebabkannya bungkuk selama 18 tahun. Delapan belas tahun bukan waktu sebentar. Itu berarti waktu rata-rata dibutuhkan seseorang dari lahir hingga lulus SMA. Dan Yesus menyembuhkannya. Yesus menyembuhkan bukan Read more…