Menyikapi Kesunyian
Kesunyian itu penuh dengan suara. Suara angin yang mendesir, dedaunan yang menggerisik, burung-burung yang mengepak-ngepakkan sayapnya, ombak yang berderai.
Kesunyian itu penuh dengan suara. Suara angin yang mendesir, dedaunan yang menggerisik, burung-burung yang mengepak-ngepakkan sayapnya, ombak yang berderai.
Jalan untuk berhubungan mendalam dengan Yesus, Sabda yang menjadi daging, adalah keheningan. Keheningan (solitude) berasal dari kata hening (solus), yang berarti seorang diri.
Memasuki tahun 2024, mungkin akan ada banyak gelombang kehidupan yang menerpa, akan ada badai, akan ada kemarau panjang, akan ada duka, mungkin juga akan ada kebahagiaan dan sukacita di dalamnya.
Di dalam kebaktian kita berada bersama-sama orang lain—orang yang baru saja mendapatkan seorang bayi, yang lain kehilangan ibunya, yang lain lagi bergembira karena memperoleh pekerjaan baru—dan kita disadarkan segala sesuatu ada di sini. Kita harus bersyukur kepada Tuhan karena kita tidak sendirian.
”Yesterday is history, tomorrow is a mystery, but today is a gift, that is why it’s called it the present.”
Yesus menjalani hidup dalam kepenuhan Allah yang Ia alami dalam keheningan. Ia sungguh-sungguh menyatu dengan orang banyak sehingga ke mana pun Ia pergi, kehidupan dipancarkan dari pada-Nya. Jika kita hidup dengan mengalami kehadiran Allah di dalam keheningan dan di dalam komunitas bersama orang lain, tanpa kesukaran berarti, kita bisa di sana, melayani orang lain.
Sekolah Kristen dipanggil menjadi komunitas. Dalam komunitas kerja sama harus bersumber pada persatuan. Persatuan berdasarkan pengalaman cinta batiniah yang sama. Ada pengakuan bahwa ada satu badan, satu umat dan dipanggil Tuhan untuk menjadi sumber cinta kasih dan perdamaian.
Teologi kelemahan bukan teologi untuk orang-orang yang berkepribadian lemah, melainkan teologi untuk orang-orang yang yakin akan kuasa kasih yang dapat membebaskan mereka dari ketakutan dan membuat mampu mewartakan nilai-nilai Kerajaan Allah. Kelemahan yang dimaksud ialah sikap mengantungkan diri tanpa syarat kepada Allah. Sikap ini membuat kita mampu menjadi alat-alat yang menyalurkan kuasa ilahi yang menyembuhkan luka-luka kemanusiaan dan memperbarui muka bumi.
Menjadi anak berbakti merupakan panggilan setiap anak. Itulah yang dikehendaki Allah.
Dalam buku Dengan Tangan Terbuka, Nouwen menjelaskan yang penting dalam doa bukannya bahwa doa itu terbagi menjadi doa permohonan, doa syukur atau pujian. Namun, apakah doa itu merupakan doa yang penuh pengharapan atau doa dengan iman yang kecil saja.