Milik Pusaka Yosua

Sabda-Mu Abadi | 12 November 2023 | Yos. 19:49-51
”Setelah orang Israel selesai membagikan negeri itu menjadi milik pusaka mereka menurut wilayah-wilayahnya, mereka memberikan kepada Yosua bin Nun milik pusaka di antara mereka. Sesuai dengan titah TUHAN, mereka memberikan kepadanya kota yang dimintanya, Timnat-Serah di pegunungan Efraim. Ia membangun kota itu dan menetap di sana. Itulah milik pusaka yang dibagikan melalui undi di antara suku-suku orang Israel oleh imam Eleazar, oleh Yosua bin Nun, dan para kepala kaum keluarga di Silo, hadapan TUHAN di depan pintu Kemah Pertemuan. Demikianlah mereka selesaikan pembagian negeri itu.”
Meskipun pemimpin, Yosua mendapatkan milik pusaka paling belakangan. Pemimpin memang harus makan terakhir. Ia harus mendahulukan kepentingan orang yang dipimpinnya. Inilah pola kepemimpinan umat Allah. Sama seperti Allah yang senantiasa mendahulukan kepentingan umat-Nya.
Yang juga menarik diperhatikan adalah sesuai dengan kehendak Tuhan mereka memberikan kepada Yosua kota yang dimintanya, yakni Timnat-Serah di pegunungan Efraim. Itu berarti inisiatif ada pada Yosua dan Allah meluluskan permohonannya.
Tentu saja kota itu masih perlu dibangun; dan Yosua harus melakukannya bersama dengan kaumnya. Dengan demikian jelas juga bahwa Yosua, sama seperti orang Israel lainnya, harus membangun wilayahnya dengan tangan mereka sendiri. Tak ada fasilitas yang didapat meski dirinya seorang pemimpin. Dan itulah model kepemimpinan yang akan memampukan Yosua menjadi teladan bagi umat yang dipimpinnya.
Kita juga boleh melihat bahwa proses pengundian itu tidak dilakukan sendirian oleh Yosua. Pemimpin bisa salah. Untuk mengurangi subjektivitas perlu dikembangkan kepemimpinan yang bersifat kolektif kolegial. Dan memang itu yang terjadi. Pengundian dilakukan oleh Imam Eleazar, Yosua bin Nun, dan para kepala kaum keluarga.
Ya, tidak ada kepemimpinan individual. Pemimpin umat Israel pada dasarnya adalah primus interpares ’yang pertama di antara sesamanya’.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Nicolas P.