Pajak

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 18 Februari 2025 | Mrk. 12:13-17

”Berikanlah milik Kaisar kepada Kaisar dan milik Allah kepada Allah” (Mrk. 12:17).

Pernyataan Yesus itu menyatakan dengan jelas bahwa sang penanya memiliki dwikewargaan: warga negara sekaligus warga Kerajaan Allah. Dengan lugas, Yesus mengatakan bahwa mereka harus menjalani kehidupan negarawi secara serius. Pemerintah memiliki seperangkat aturan dan setiap warga negara wajib menaatinya.

Pengikut Kristus harus memandang pemerintah itu, apa pun bentuknya, sebagai manusia yang diberi kesempatan oleh Allah untuk memegang kekuasaan. Karenanya, orang Kristen tidak dibenarkan melawan pemerintah secara membabi buta. Mereka tidak boleh begitu saja melawan hukum, yang memang dibuat untuk ketertiban dan pada akhirnya berguna untuk masyarakat secara keseluruhan.

Namun demikian, Yesus juga tidak mau terjerembab ke dalam ketaatan buta terhadap pemerintah. Jawaban Yesus tadi gamblang memperlihatkan bahwa keberadaan kaisar sesungguhnya lebih rendah ketimbang Allah. Bukankah Allah yang menciptakan kaisar, dan bukan sebaliknya? Artinya, ketika kaisar melakukan penyimpangan umat Allah wajib menentangnya!

Orang Kristen mempunyai alasan yang bertanggung jawab untuk melawan jika dalam melaksanakan kekuasaan negara pemerintah tidak menjunjung kehidupan bersama yang bermartabat manusia. Ketika negara menyeleweng dari fungsinya, kita harus bertindak.

Dan tindakan itu akan berdampak positif jika dan hanya jika setiap Kristen telah memenuhi kewajibannya selaku warga negara—salah satunya—dengan membayar pajak. Dengan kata lain: jangan mengkritik pemerintah jika tak bayar pajak!

Lagi pula, jika orang Kristen tak bayar pajak, lalu apa kata dunia?

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda

Berikut tautan untuk mendengarkan versi siniar:

Foto: Unsplash/Connor Hall

n.b.: Dukung pelayanan digital via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!