Panggung Pemberitaan Injil

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 12 Agustus 2023 | 2Tim. 4:16-18

”Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorang pun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku—kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka—tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa. Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.”

Meski Paulus merasa ditinggalkan orang-orang Kristen di Roma dalam sidang pertamanya, Paulus menyadari bahwa itu bukan tanpa alasan. Bisa jadi mereka merasa khawatir jika dukungan itu membuat mereka dikucilkan para tetangga, mungkin juga pemerintah Roma. Karena itu, Paulus berharap Tuhan tidak menghukum mereka. Mungkin juga, ketika menulis, Paulus mengingat Stefanus yang mendoakan hal yang sama bagi orang-orang yang merajamnya.

Namun demikian, Paulus menegaskan bahwa Tuhan telah mendampingi dan menguatkannya. Paulus memandang sidang pengadilan itu sebagai panggung pemberitaan Injil. Forum pengadilan itu menjadi tempat resmi dalam pekabaran Injil. Dan dengan sidang pengadilan itu, Injil dikumandangkan secara terbuka dan tak perlu sembunyi-sembunyi di ibu kota kekaisaran terbesar di dunia saat itu. Dengan cara itu, Paulus terlepas dari bahaya kematian di tangan orang-orang Yahudi yang membencinya. Dan di atas semuanya itu bagi Paulus, yang terpenting adalah Tuhan dimuliakan.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unsplash/The HK