Perayaan Paskah di Lapas Kelas II Banceuy

Published by Admin on

”Saya suka menulis, Bu!” Demikian komentar seorang warga binaan selepas kami membagikan buku Jujur Melangkah, Senin (10/4) dalam Perayaan Paskah Pokja PLP PGI bersama GPIB Menara Kasih, GPIB Paulus, GKI Bektim, GKP Kramat, GKI Taman Yasmin dan Warga Binaan Kristiani LP Banceuy. Binaran matanya penuh semangat, seraya berjanji hendak menghubungi Tangan Terbuka Media. 

Dalam sambutan, yang dibacakan oleh Sdr. Dia P., Kalapas Banceuy Heri Kusrita mengajak warga binaan untuk tidak hanya merayakan Paskah secara seremonial, tetapi mengamalkan yang tersirat dari Paskah itu sendiri. Sementara itu Ketua Pokja PLP PGI Eko Setiadi, dalam sambutannya, berkata, ”Warga Binaan harus menjadi garam dan terang di mana pun.”

Senada dengan itu, Pdt. Adri Syamsuddin, S.Th. dari GPIB Menara Kasih, dalam khotbahnya, menekankan pentingnya kemenangan atas dosa. Sembari mengutip Plato, Pdt. Adri berseru, ”Jangan kamu katakan kamu pemenang ketika kamu mengalahkan seribu orang. Pemenang gemilang adalah ketika kamu mengalahkan diri sendiri.”

Itu bisa didapat saat seseorang merasa perlu merenungkan hidup yang dijalani dan mengisinya dengan penuh makna. Dan membaca adalah salah satu tindak perenungan. Buku yang baik biasanya akan mengajak pembacanya bercermin diri.

Akhirnya, terima kasih untuk Sobat Media yang terlibat dalam Bingkisan Paskah bagi Warga Binaan. Kiranya para warga binaan, juga di Lapas-Lapas lain, bisa menemukan makna hidup dari butiran-butiran firman Allah dalam buku Jujur Melangkah. Dan tidak tertutup kemungkinan menuliskan pengalaman mereka, sehingga menjadi berkat bagi para warga binaan lainnya. Semoga.

Tangan Terbuka Media | Bangun Jiwa via Media