Sesama

Published by Admin on

”Perintah yang kedua, yang sama dengan itu ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Mat. 22:39).

Dari bincang-bincang saya dengan salah satu pengurus panti sosial di Jakarta, saya mendengar kisah tentang perilaku manusia yang begitu kejam terhadap manusia lainnya. Beberapa kali dijumpai oleh ibu pengurus ini orang-orang dengan gangguan jiwa dimasukkan ke dalam sebuah truk, lalu dibuang di tengah jalan tol sehingga orang-orang itu berjalan ke sana kemari dengan risiko ditabrak mobil yang melintas kencang.

Ada juga seorang ibu tua yang ”disembunyikan” di dalam kamar oleh anggota keluarganya karena sudah sakit-sakitan dan tak berdaya, namun anggota keluarganya terlalu malas untuk mengurus, sehingga ditelantarkan begitu saja. Kurus kering, bau kotoran dan kelaparan; atau anak-anak kecil yang dipaksa mengemis di jalan oleh sekelompok orang lain untuk keuntungan mereka.

Sulit dibayangkan banyak manusia yang tak memiliki perasaan kepada orang lain, bahkan memanfaatkan kesulitan orang lain demi keuntungan pribadi. Sehingga satu ketika teman saya mengatakan bahwa manusia bisa lebih kejam dari binatang, bahkan dari setan sekalipun.

Padahal sebelum mengasihi Allah yang tidak kelihatan, manusia sewajarnya mengasihi sesamanya yang kelihatan. Jika tidak demikian, tidak mungkin juga dia mengasihi Allah.

Yesus mengatakan perintah kedua yang utama adalah kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tanpa mematuhi hukum ini, tidak ada gunanya berusaha mematuhi hukum yang lain. Semuanya hanya untuk kepentingan dan keselamatan diri sendiri.

Merasakan kasih Allah yang besar melalui Kristus bagi kita, akan membuat kita juga memiliki kasih bagi orang lain. Ketidaklayakan kita akan keadaan kita dahulu saat hina dan berdosa hingga menjadi tahir oleh karena anugerah Allah, membuat kita selalu tahu diri dan memperlakukan orang lain sebagaimana kita dikasihi Tuhan.

Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri, hukum yang sama dengan itu adalah kasihilah Allahmu dengan segenap hatimu. Kita tidak bisa mengasihi manusia tanpa mengasihi Allah, sebaliknya juga kita tidak bisa mengasihi Allah tanpa mengasihi sesama manusia.

Ucok Gultom | Sobat Media penulis buku “Renung”

Foto: Unsplash/Danie Franco