Takut

Sabda-Mu Abadi | 13 Januari 2025 | Mrk. 9:30-32
”Yesus dan murid-murid-Nya berangkat dari situ dan melintasi Galilea, dan Yesus tidak mau hal itu diketahui orang; sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka, ’Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit.’ Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun takut menanyakannya kepada-Nya.”
Yesus Orang Nazaret memang guru piawai. Ketika mengajar Ia tidak mau diganggu oleh apa pun. Sehingga ia merasa perlu melintasi Galilea dengan diam-diam.
Mengapa diam-diam? Sebab, kalau diketahui orang bisa jadi mereka akan datang berkerumun di sekitar Yesus untuk meminta disembuhkan, untuk meminta nasihat, untuk mendengar pengajaran, atau bisa jadi untuk sekadar menonton apa yang dilakukan Yesus. Kalau itu yang terjadi, pastilah Yesus tidak mungkin mengusir mereka. Pantang bagi Dia untuk menolak orang, apa pun motivasinya, yang datang kepada-Nya.
Tanpa gangguan siapa pun juga Yesus mulai mengajar para murid-Nya. Sayangnya para murid, meski tidak mengerti, ternyata takut bertanya. Mungkin mereka takut dianggap bodoh. Mungkin juga takut dimarahi lagi. Dan karena itulah mereka tetap tidak mengerti.
Sayang memang. Bagaimanapun Yesus guru piawai. Jika tak bertanya kepada Dia, sejatinya tidak ada lagi orang yang dapat menjelaskannya. Sebab Dialah Sumber Pengetahuan itu sendiri.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Berikut adalah tautan versi siniar:
n.b.: Dukung pelayanan digital via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!