Tawar Hati
Saya Albert Oktavianus, mantan penghuni Lapas Kelas IIA Banceuy Bandung, yang pernah dilayani oleh Tangan Terbuka Media. Saya merasa sangat diberkati dan dikuatkan melalui buku Jujur Melangkah yang dibagikan, khususnya bab ”Tawar Hati” dari bagian ”Amsal-amsal Orang Bijak”.
Menjelang hari kebebasan, terkadang saya berpikir, ”Bagaimanakah masa depan saya nanti?” ”Di mana saya bisa bekerja?” ”Dari mana saya harus memulainya?” Saya terkesan overthinking dalam segala hal. Tapi, saya merasa sangat bersyukur, dalam masa penantian kebebasan, lewat buku ini saya diajarkan bahwa dalam keadaan apa pun dan dalam kondisi yang berada di luar kendali kita, Tuhan ingin agar kita tidak tawar hati karena ”Jika engkau putus asa dalam keadaan gawat, maka engkau orang yang lemah” (Ams. 24:10, Alkitab BIMK).
Tuhan mempersiapkan saya. Masa depan saya ada di dalam rancangan Tuhan bagaimanapun keadaan saya ketika sudah dibebaskan nantinya. Mungkin untuk memulainya dari nol akan terasa berat, tapi ”…kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan itu menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita” (bdk. Rm. 5:3-5).
Dan sekarang Tuhan sudah membuktikan lewat hidup saya. Saya sudah mendapatkan pekerjaan; saya belajar untuk setia dalam perkara kecil yang Tuhan berikan. Tuhan memberikan orang-orang di sekitar saya untuk menyemangati saya dan membuat saya semakin melekat pada Tuhan.
Setiap hal yang kita pun tidak mengerti mengapa harus terjadi dalam hidup kita, saya yakin dan percaya bahwa itu adalah cara Tuhan untuk membawa kita naik ke level yang lebih tinggi.
Albert Oktavianus | Sobat Media
Foto: Unsplash/Alin Luna