Tulang-tulang Yusuf

Sabda-Mu Abadi | 28 November 2023 | Yos. 24:32
”Tulang-tulang Yusuf, yang dibawa orang Israel dari Mesir, mereka kuburkan di Sikhem, di tanah milik yang dibeli Yakub dengan harga seratus kesita dari anak-anak Hemor, ayah Sikhem, dan yang ditentukan bagi bani Yusuf menjadi milik pusaka mereka.”
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya. Adagium ini sungguh berlaku bagi Yusuf. Di mata umat Israel, Yusuf memang mendapatkan tempat khusus. Mereka tahu—karena kisah turun-temurun yang diceritakan orangtua-orangtua mereka—bagaimana Yusuf anak Yakub mampu menyelamatkan keberadaan suatu bangsa karena bencana kelaparan yang melanda dunia.
Keberadaan Yusuf di Mesir—sebagai orang kedua setelah Firaun—membuat dia memiliki wewenang untuk membuat lumbung pada masa kelimpahan tujuh tahun lamanya, dan menyalurkannya kepada yang memerlukan selama tujuh tahun berikut. Sebenarnya, Yusuf tak hanya menyelamatkan Mesir, Israel, tetapi juga bangsa-bangsa lain di sekitar Mesir. Boleh dikatakan tindakan Yusuf, berdasarkan kemampuannya manafsirkan visi yang dari Allah, membuat dia menjadi penyelamat banyak orang dari berbagai bangsa.
Yang tak boleh dilupa adalah bagaimana Yusuf mampu mengampuni saudara-saudaranya. Pengampunan itu memungkinkan Israel tetap utuh sebagai suatu bangsa. Tidak ada seorang pun mati karena tindakan balas dendam Yusuf. Anak-anak Yakub tetap utuh dan menjadi bangsa yang besar.
Tentu saja semua tindakan Yusuf itu berdasarkan imannya kepada Allah. Iman itulah yang memampukan dia bertahan dalam melawan godaan istri Potifar. Bahkan, di dalam penjara pun Yusuf mampu memperlihatkan kesalehan dan ketaatannya sehingga dipercaya kepala penjara untuk menangangi semua tahanan. Keteladanan Yusuf membuat dia tetap dihormati bahkan oleh cucu-cicitnya.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Conor S.