Tunduklah kepada Allah

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 10 Januari 2024 | Yak. 4:7

”Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari hadapanmu!”

Menundukkan diri kepada Allah merupakan tindakan logis. Sebab, Dia adalah Allah, yang telah menciptakan kita. Tanpa Dia, kita bukan siapa-siapa. Dialah pemrakarsa keberadaan kita. Tak sekadar mencipta, Dia pulalah yang memelihara, bahkan menyelamatkan ciptaan-Nya.

Ketika seseorang tunduk kepada Allah, serentak dengan itu dia akan melawan Iblis. Itu sudah otomatis. Tak mungkin ada dua tuan. Takhta hati kita memang hanya satu. Saat kita menyilakan Allah bertakhta di sana, keakuan kita pun mesti berdiri. Dan pada titik itu pulalah kita dimampukan untuk melawan Iblis.

Kadang kita berpikir bahwa Iblis akan datang kembali dan membalas dendam kepada kita. Sejatinya itu hanya ilusi selama di hati kita hanya Allah yang bertakhta. Allah pasti akan tidak tidak tinggal diam. Dan tentu saja, selama Allah bertakhta, Iblis akan gentar.

Sering kali persoalannya memang di sini. Manusia mengudeta Allah. Sewaktu manusia menguasai takhta hatinya—dan bukan Allah lagi—pada titik itulah Iblis akan datang kembali untuk menguasai hati manusia. Iblis akan mengggoda manusia untuk tidak hanya menguasai hatinya sendiri, tetapi juga hati orang lain. Pada saat itulah, sebenarnya manusia tak lagi menguasai, tetapi malah dikuasai oleh keinginan hatinya. Dan itu tidak akan pernah ada habisnya.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unsplash/Janosch D.