Adam

Sabda-Mu Abadi | 23 Februari 2023 | Rm. 5:12-19
”Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia melalui satu orang, dan melalui dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. Sebab, sebelum hukum Taurat ada, dosa telah ada di dunia. Namun, dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat. Sungguhpun demikian, maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai zaman Musa, juga atas mereka yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti pelanggaran yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang” (Rm. 5:12-14). Inilah kisah Adam. Ini jugalah kisah kita!
Allah adalah pribadi yang berdaulat. Tidak ada proposal yang diberikan kepada Allah agar Dia menempatkan manusia di taman Eden. Tak ada usulan! Sekali lagi, ini merupakan kisah semua orang.
Allah menjadikan manusia bukan tanpa tujuan. Adam ditempatkan di Taman Eden bukan untuk menjadi penganggur, bukan pula untuk menjadi penguasa. Allah menempatkan dia untuk mengusahakan dan memeliharanya. Dengan kata lain, Allah menjadikan Adam sebagai pengusaha dan pemelihara! Hanya dengan cara itu kehidupan manusia dapat berlangsung baik.
Persoalan muncul kala manusia ingin naik pangkat. Kodrat sebagai pengusaha dan pemelihara tak lagi cukup baginya. Dia ingin menjadi penguasa. Dosa terjadi ketika manusia menjadi penguasa. Hakikat dosa ialah pemberontakan kepada Allah! Manusia tak lagi menaati Allah. Pemberontakan inilah yang akhirnya membuat manusia merasa sah-sah saja menguasai orang lain, juga alam.
Yang lebih sering adalah kala manusia bukannya mengusahakan dan memelihara manusia, tetapi malah menguasai dan menindas sesama manusia demi kepentingannya sendiri. Mengusahakan manusia bisa diartikan sebagai mengelola manusia agar potensi kemanusiaannya muncul dan berkembang, yang bermuara pada kebaikan manusia itu sendiri. Menguasai manusia berarti sebaliknya, yakni meredam potensi kemanusiaannya, yang membuat manusia kehilangan kemanusiaannya.
Itu terlihat jelas ketika manusia pertama tidak mau mengakui kesalahannya dan melemparkannya kepada istrinya. Ia lebih suka mencari kambing hitam. Sesungguhnya inilah sisi negatif penguasa. Mereka lebih suka melemparkan kesalahan kepada orang lain ketimbang mengakui kesalahannya.
Adam adalah gambaran semua manusia. Akan tetapi, jalan ke luar tersedia. Dosa bukanlah akhir. Di dalam Yesus, kita telah menerima pengampunan dosa dan dinyatakan benar.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Carlita B.