Allah Turut Bekerja

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 17 Maret 2023 | Rm. 8:26-27

”Kita tahu bahwa Dia turut bekerja dalam segala sesuatu demi kebaikan orang-orang yang mengasihi Allah, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana-Nya. Sebab, semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambar Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.”

Jelaslah—dari surat Paulus ini—Allah tidak tinggal diam. Dia campur tangan dalam segala hal. Dan ini kenyataan semestinya membuat kita terhibur.

Namun demikian, frasa ”turut bekerja” perlu kita perhatikan dengan saksama. Nyatalah, Allah tidak bekerja sendirian. Yang bekerja ya manusia. Allah turut bekerja.

Masalahnya, kadang manusia melupakan bagian yang harus dilakukannya. Manusia malah mengabaikan tanggung jawabnya dan menyerahkan semuanya kepada Allah. Ujung-ujungnya Allah yang bekerja dan yang bertanggung jawab.

Sejatinya manusia dipanggil Allah untuk menjadi rekan kerjanya. Manusia tak boleh abai akan tanggung jawabnya. Allah dan manusia berbagi peran.

Dengan kata lain, kita perlu mengerjakan bagian kita dengan sebaik-baiknya dan memohon Allah untuk menyempurnakan dan memberkati pekerjaan kita itu. Dan semuanya pasti akan mendatangkan kebaikan bagi kita.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unsplash/C. Laorob