Berbagi Pergumulan Pelayanan

Sabda-Mu Abadi | 6 Mei 2023 | Rm. 15:30-33
”Demi Tuhan kita Yesus Kristus dan demi kasih yang bersumber dari Roh, aku menasihatkan kamu, Saudara-saudara, untuk bergumul bersama aku dalam doa kepada Allah untuk aku, supaya aku terpelihara dari orang-orang yang tidak taat di Yudea, dan supaya pelayananku untuk Yerusalem disambut dengan baik oleh orang-orang kudus di sana, agar aku dengan sukacita datang kepadamu atas kehendak Allah dan beroleh kesegaran bersama-sama dengan kamu. Allah, sumber damai sejahtera, menyertai kamu sekalian! Amin.”
Paulus merasa perlu menceritakan pergumulan pelayanan kepada jemaat di Roma. Ia tidak ingin menyembunyikannya. Ia bersikap apa adanya dan tak mau berlagak kuat.
Sejatinya, kita bisa membagikan senyuman kepada siapa saja. Namun, kita hanya mungkin membagikan tangisan kepada orang yang kita sayangi dan yang menyayangi kita. Dan membagikan tangisan berarti berharap doa dan perhatian dari orang-orang yang mengasihi kita.
Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Berdoalah supaya Allah melepaskan saya dari tangan orang-orang yang tidak percaya di Yudea, dan supaya tugas saya untuk membawa sumbangan ke Yerusalem diterima dengan senang hati oleh umat Allah di sana.”
Jelaslah, kepergian Paulus ke Yerusalem merupakan tindakan berbahaya. Setelah mengalami penolakan oleh orang-orang Yahudi di banyak kota, Paulus merasa harus memberikan sendiri bantuan untuk orang percaya di Yerusalem. Bisa dikatakan, Sang Rasul dari Tarsus itu sendiri sedang pergi ke kandang singa. Dan karena itu dia memohon dukungan batin orang-orang yang dikasihi dan mengasihinya agar dia dengan sukacita dapat pergi ke Roma dan mendapatkan kesegaran dalam pelayanan berikutnya.
Sejarah mencatat—setelah lolos dari percobaan pembunuhan—Paulus akhirnya sampai di Roma, namun sebagai tahanan Romawi. Setelah beberapa lama sidang, ia menjadi tahanan rumah dan mati di sana. Paulus sendiri mengganggap bahwa dirinya adalah tawanan Roh. Dan sejatinya setiap orang Kristen ada tawanan Roh—orang-orang yang dengan kehendak sendiri menaati apa yang dikatakan Roh Kudus.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Neom