Bertindak Lebih

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 9 Desember 2024 | Mrk. 6:35-37

”Pada waktu hari mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata, ’Tempat ini terpencil dan hari mulai malam. Suruhlah mereka pergi ke kampung-kampung dan desa-desa sekitar sini, supaya mereka dapat membeli makanan bagi diri mereka.’ Namun, jawab-Nya, “Kamu harus memberi mereka makan!” Kata mereka kepada-Nya, “Haruskah kami pergi membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?’”

Para murid peduli. Mereka merasa tidak bertanggung jawab jika membiarkan orang banyak itu kelaparan. Karena itu, mereka memberikan usul kepada Yesus untuk menyuruh orang banyak itu pergi ke kampung-kampung sekitar agar dapat membeli makan bagi diri mereka.

Yesus tidak menerima usul tersebut. Ia ingin para murid bertindak lebih. Dengan tegas Sang Guru bersabda, ”Kamu harus memberi mereka makan.” Para murid bertanya, masih dalam kerangka berpikir mereka, ”Haruskah kami pergi membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?”

Sang Guru ingin para murid bertindak lebih dari yang mereka pikir mampu dilakukan. Mereka ingin orang banyak itu pergi. Ini hal yang paling mudah dilakukan. Jika orang banyak itu pergi, para murid bebas dari tanggung jawab sama sekali.

Namun, Yesus tak ingin para murid lepas tangan. Tindakan menyuruh orang banyak itu pergi memang logis dan mudah dilakukan. Namun, Yesus mengajak para murid untuk berbuat lebih jauh. Sang Guru juga ingin para murid merealisasikan apa yang mereka usulkan.

Sayangnya para murid masih terjebak dengan usul mereka sendiri. Mereka pikir merekalah yang harus pergi. Dan itu butuh modal. Jika pada masa itu upah buruh harian lepas sebesar satu dinar, 200 dinar setara dengan UMR sepuluh bulan kerja.

Bukan jumlah yang sedikit. Kalaupun ada uang, orang banyak itu pun hanya mendapatkan roti dan sedikit ikan. Ya, para murid masih berkutat pada pikiran mereka sendiri.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar:

Foto: Unsplash/Paul Hermann