Bingung Berdoa

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 16 Maret 2023 | Rm. 8:26-27

”Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita. Sebab, kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa, tetapi Roh sendiri menyampaikan permohonan kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, memohon untuk orang-orang kudus.”

Paulus jujur. Ia juga mewakili banyak orang percayahydr yang ingin berlaku jujur, yang sering bingung baik isi maupun cara doa.

Ilmu ekonomi mengajar manusia untuk membedakan keinginan dan kebutuhan. Dibandingkan kebutuhan, keinginan tak terbatas sifatnya. Tuhan Yesus mengajar kita untuk memohon makanan yang secukupnya. Tentu, berkait doa, kita didorong untuk apa yang kita butuhkan, ketimbang apa yang kita inginkan. Hanya soalnya kita kadang ragu apakah itu pun dikehendaki Allah atau tidak.

Doa yang seturut dengan kehendak Allah itu merupakan kemestian. Sebab, itulah yang pasti diwujudkan-Nya. Allah pasti akan turun tangan karena itu jugalah keinginan-Nya. Hanya sekali lagi, kita pun kadang bingung mengenai isi doa.

Belum lagi dengan cara doa. Bagaimanapun ada beda kualitas antara Allah dan kita. Ia suci, kita berdosa. Ia berkuasa, kita terbatas. Ia mulia, kita cemar. Sehingga, kita pun, kalau mau jujur, galau bagaimana sikap atau cara doa yang diperkenan Allah.

Pada titik inilah Roh menjadi pendoa bagi kita. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Roh itu sendiri menghadap Allah untuk memohonkan bagi kita dengan kerinduan yang sangat dalam sehingga tidak dapat diucapkan. Maka Allah, yang mengetahui isi hati manusia, mengerti kemauan Roh itu; sebab Roh itu memohon kepada Allah untuk umat Allah, dan sesuai dengan kemauan Allah.”

Itulah penghiburan sejati kita. Roh Allah menjadi pendoa bagi kita; dan pasti dikabulkan karena sesuai Kehenbdak Allah.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unsplash/Khaosai W.