Injil: Kekuatan Allah
Sabda-Mu Abadi | 28 Januari 2023 | Rm. 1:16-17
Sebab aku tidak malu terhadap Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya dinyatakan pembenaran oleh Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang yang dibenarkan karena imannya, akan hidup.”
Paulus begitu bangga akan Injil. Alasannya: Injil, dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini, adalah ”kekuatan Allah untuk menyelamatkan semua orang yang percaya; pertama-tama orang Yahudi, dan bangsa lain juga. Sebab dengan Kabar Baik itu Allah menunjukkan bagaimana caranya hubungan manusia dengan Allah menjadi baik kembali; caranya ialah dengan percaya kepada Allah, dari mula sampai akhir.”
Injil memperlihatkan bagaimana manusia dapat bersekutu kembali dengan Allah. Dan itulah awal kehidupan kekal: persekutuan dengan Sumber Hidup.
Caranya: manusia hanya perlu percaya bahwa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus membuat mereka dianggap benar. Dalam kematian di atas kayu salib, Yesus menggantikan umat manusia untuk menanggung hukuman akibat dosa. Dan kebangkitan Yesus Kristus membuktikan bahwa kematian-Nya sungguh berfaedah.
Ya, manusia tinggal percaya. Terkesan mudah. Namun, tak banyak manusia yang mau dan mampu percaya. Orang lebih suka melakukan sesuatu untuk mendapatkan keselamatan. Dan itulah yang tegas ditolak Martin Luther dan menjadi dasar reformasi.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/ Rachel S.