Katak

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 9 Juni 2024 | Kel. 8:1-15

Tulah katak yang melanda seluruh tanah Mesir sungguh dahsyat. Begitu dahsyat, sehingga Firaun pun memohon kepada Musa, ”Berdoalah kepada TUHAN, supaya Ia menyingkirkan katak-katak itu dariku dan dari rakyatku, maka aku akan membiarkan bangsa itu pergi mempersembahkan kurban kepada TUHAN” (Kel. 8:8). 

Tampaknya Firaun telah putus asa berkenaan dengan wabah katak itu. Meski para ahli-ahli Mesir juga bisa memunculkan katak, Firaun tahu hanya TUHAN yang mampu menghilangkan wabah itu. Dan Ketika Musa bertanya kapan Firaun hendak mewujudkan janjinya, dia berkata, ”Besok.”

Namun, janji tinggal janji. Janji itu tak terelisasi. Penulis Kitab Keluaran mencatat: ”Tetapi, ketika Firaun melihat keadaan mulai pulih, ia mengeraskan hatinya dan tidak mau mendengarkan mereka, seperti yang telah difirmankan TUHAN” (Kel. 8:15).

Catatan ini menarik disimak. Firaun telah ingkar janji. Tampaknya ungkapan Jawa sabda pandhita ratu ’janji raja tak boleh dipungkiri’ tidak berlaku dalam diri Firaun. Tampaknya ia sengaja tidak mau menepatinya. Mungkin karena merasa diri sebagai raja.

Pada titik ini ia telah mempermainkan Allah Semesta Alam. Ia merasa lebih hebat dari Allah. Absurd memang.

Sejatinya juga orang tua dipanggil Allah untuk mendidik anak-anak mereka belajar menepati janji. Kalau ragu mampu menepati janji, ya jangan berjanji.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi siniar:

Foto: Unsplash/Alfred S.