Kristus
Sabda-Mu Abadi | 27 April 2023 | Rm. 15:3-5
”Sebab, Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti tertulis: ”Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku.” Sebab, segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci. Semoga Allah, sumber ketekunan dan penghiburan, memberikan kepada kamu hidup yang sehati sepikir, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.”
Dasar dari kesabaran terhadap sesama yang lemah imannya adalah Yesus Kristus sendiri. Paulus menegaskan bahwa Yesus Orang Nazaret, Sang Guru, juga tidak mencari kesenangan untuk dirinya sendiri.
Dia tidak berfokus kepada diri-Nya sendiri, tetapi memfokuskan diri-Nya, juga pelayanan-Nya, kepada orang-orang di sekitarnya. Penulis-penulis Injil menceritakan bagaimana Yesus senantiasa sabar meladeni pertanyaan, juga bantahan, orang-orang Yahudi berkait hukum Taurat. Sang Guru sepertinya tak pernah bosan melayani mereka. Bahkan, penulis Injil Yohanes mencatat bagaimana Yesus menerima Nikodemus yang datang berkunjung pada waktu malam.
Jika Paulus mengutip mazmur Daud untuk menandaskan pelayanan Yesus Kristus, setiap Kristen abad ke-21 bisa menjadikan kisah-kisah Injil sebagai penguat bagi pelayanannya. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Semua yang tersurat di dalam Alkitab adalah untuk mengajar kita. Sebab pelajaran yang kita terima dari Alkitab menjadikan kita tabah dan kuat sehingga kita dapat berharap kepada Allah.” Dan ujung-ujungnya adalah demi kemuliaan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.”
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/1971yes