Permulaan Injil
Sabda-Mu Abadi | 20 Oktober 2024 | Mrk. 1:1-8
”Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah” (Mrk. 1:1) Demikianlah prolog Injil Markus. Berbeda dengan penulis Injil lain—yang langsung bicara soal Yesus—Markus menceritakan tentang pribadi lain. Orang itu adalah Yohanes Pembaptis.
Mengapa Markus memulai Injilnya dengan kisah Yohanes Pembaptis? Salah satu kemungkinan jawabannya ialah bahwa Markus ingin mengatakan: sehebat-hebatnya Yohanes Pembaptis, toh dia—seperti yang diakuinya—hanyalah pembuka jalan. Dengan kata lain, kalau Yohanes Pembaptis saja sudah sehebat itu, apa lagi pribadi berikutnya?
Kenyataannya—inilah kabar baik itu—Yohanes Pembaptis sendiri tidak ingin orang lain berfokus pada dirinya. Anak Zakaria itu ingin orang lain melalui dirinya mengarahkan pandangan kepada Yesus orang Nazaret. Dengan lugas dan gamblang dia berkata, ”Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa daripada aku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.” (Mrk. 1:7).
Jelas, Yohanes Pembaptis mengakui adanya orang yang lebih berkuasa dari dirinya. Dia hanyalah pembuka jalan. Ada orang yang lebih berkuasa dari dirinya.
Menurut Rama Gianto, ungkapan ”membungkuk dan melepaskan tali kasut” tidak hanya berarti penghormatan kepada orang yang dihadapi, melainkan terselip pula arti yuridisnya. Kebiasaan di Israel pada masa itu, setiap kali orang hendak menguatkan suatu perkara, ia akan menanggalkan kasutnya sebelah dan memberikannya kepada yang lain. Itu berarti orang itu sedang melepaskan haknya.
Perkataan Yohanes Pembaptis bukanlah basa-basi. Ia mengaku bahwa dirinya tidak layak melakukan sesuatu yang membuat Yesus melepaskan hak-Nya. Dan hak Yesus ialah membawakan baptisan dalam Roh Kudus dan mendekatkan kembali keilahian kepada manusia.
Yohanes Pembaptis hendak mengatakan bahwa yang dijalankannya ialah membaptis dengan air—menyadarkan manusia. Namun, Yesuslah yang berhak membaptis dengan Roh Kudus. Jelas di sini bahwa dalam segala yang diupayakannya, Yohanes Pembaptis senantiasa berusaha menjadi saksi Kristus.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar: