Saduki

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 8 Desember 2025 | Mat. 22:23-32

”Pada waktu kebangkitan, di antara ketujuh orang itu siapakah yang beristrikan dia?” (Mat. 22:28).

Demikianlah pertanyaan orang-orang Saduki kepada Yesus. Sejatinya, pertanyaan itu timbul bukan karena ingin tahu. Mereka hanya ingin mendapatkan peneguhan akan kepercayaan yang dianut. Orang Saduki memang tidak percaya akan kebangkitan orang mati. Dan mereka yakin bahwa pertanyaan itu akan membuat Sang Guru mau tidak mau menyatakan bahwa orang mati tidak akan pernah bangkit.

Dengan tegas Yesus berkata, ”Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup”. Dengan penjelasan ini Yesus hendak menyatakan bahwa orang Saduki itu berpikir menurut pikiran manusia. Mereka agaknya lupa bahwa manusia hanyalah ciptaan Allah.

Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Nah, Allah itu bukan Allah orang mati! Ia Allah orang-orang yang hidup! Sebab untuk Allah, semua orang hidup.” Dengan kata lain, orang yang hidup di dunia untuk Allah akan mengalami hidup kekal yang ditujukan bagi Allah. Mereka hidup abadi untuk Allah.

Di sinilah letak masalah orang Saduki. Mereka tidak ingin hidup bagi Allah di dunia. Dan ketidakinginan hidup bagi Allah—seturut dengan kehendak Allah—di dunialah yang membuat mereka akhirnya mengembangkan ajaran bahwa orang mati tidak akan bangkit lagi.

Menurut Yesus, orang Saduki berpikir menurut pikiran manusia. Mereka agaknya lupa bahwa manusia sesungguhnya hanyalah ciptaan. Dan memang tak gampang bagi ciptaan untuk sungguh-sungguh memahami Allah.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda

Silakan klik tautan berikut untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:

Foto: gpsi-pka

n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!