Membuka Tali Kasut
Yohanes Pembaptis senantiasa memperlihatkan bahwa Yesuslah junjungannya.
Yohanes Pembaptis senantiasa memperlihatkan bahwa Yesuslah junjungannya.
Kita dipanggil hidup hemat agar bisa berbagi kepada sesama. Dan itulah hidup yang berbuah sesuai dengan pertobatan!
Ada yang mati di tengah pesta itu. Itulah peristiwa yang dicatat penulis Injil Markus. Pestanya memang bukan pesta kematian. Pestanya adalah pesta ulang tahun. Yang berulang tahun pun bukan sembarang orang. Ini adalah pesta ulang tahun seorang raja.
Kemunculan Yesus tidaklah tiba-tiba. Ia hadir dalam situasi dan kondisi tertentu. Ada latar belakangnya, yakni ditangkapnya Yohanes Pembaptis. Kata ”sesudah” yang dipakai Markus menyiratkan bahwa Yesus melanjutkan pekerjaan anak Zakharia itu.
Kita perlu berbagi cerita. Namun, jangan hanya berfokus pada diri sendiri. Ceritakanlah Tuhan yang telah berkarya dalam diri kita. Kadang berbagi cerita pun bisa tanpa kata. Ketika orang merasakan sukacita kita dan akhirnya turut bersukacita, itu sudah lebih dari cukup.
”Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes” (Yoh. 1:6). Yohanes adalah utusan Allah. Bicara soal utus-mengutus, yang mengutus pasti lebih tinggi dan penting kedudukannya ketimbang yang diutus.
Kekudusan, sama halnya dengan integritas, semestinya tidak tergantung pada ada atau tidaknya orang lain