Tujuan Peringatan
Sabda-Mu Abadi | 19 Mei 2023 | 1Tim. 1:5-7
”Tujuan peringatan itu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas. Ada orang yang menyeleweng dan yang tersesat dalam omongan yang sia-sia. Mereka itu hendak menjadi pengajar hukum Taurat tanpa mengerti perkataan mereka sendiri dan hal-hal yang mereka kemukakan sebagai sesuatu yang mutlak.”
Bukan tanpa maksud jika Paulus meminta Timotius untuk memperingatkan orang-orang tertentu dalam jemaat di Efesus. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Tujuan nasihat saya itu adalah supaya orang dapat memiliki hati yang murni dan hati nurani yang suci, serta sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, dan dengan demikian mereka dapat mengasihi sesamanya.”
Jelaslah, Paulus rindu seluruh warga jemaat mampu mengasihi sesamanya. Itu hanya mungkin terjadi jika hati mereka sendiri murni dan suci. Berkait hati, kita tahu bahwa manusia cenderung berbuat jahat. Karena itu, menjadi penting bagi setiap orang percaya untuk mau dimurnikan dan disucikan oleh Allah sendiri.
Memang berkait ajaran, orang cenderung menilai dirinya lebih baik dari siapa pun. Jika hal tersebut terus dipelihara, yang terjadi adalah penghakiman terhadap orang percaya lainnya. Padahal menurut Paulus, dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini, ”Ada sebagian orang yang sudah tidak hidup seperti itu lagi, dan tersesat dalam perdebatan-perdebatan yang tidak ada gunanya. Mereka mau menjadi guru-guru agama, padahal mereka sendiri tidak memahami kata-kata yang mereka pakai atau hal-hal yang mereka kemukakan dengan begitu yakin.”
Ketidakpahaman akan membawa kita pada penyesatan. Dan ciri utama penyesatan adalah menganggap diri benar dan yang lainnya salah.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Kira L.