Angin Ribut Diredakan
Sabda-Mu Abadi | 22 November 2024 | Mrk. 4:35-41
”Lalu mengamuklah topan yang dahsyat sekali dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Yesus sedang tidur di buritan memakai bantal, lalu murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya, ’Guru, tidak pedulikah Engkau kalau kita binasa?’ Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu, ’Diam! Tenanglah!’” (Mrk. 4:37-39).
Manusia tak pernah tahu kapan badai datang. Cuaca bisa berubah dalam sekejap. Angin semilir berubah menjadi angin ribut. Tak bisa diprediksi.
Itulah yang dialami para murid Yesus. Beberapa orang dari mereka bukanlah pelaut amatiran. Namun, mereka toh ketakutan setengah mati. Air mulai masuk ke perahu dan mereka makin panik. Mereka sadar masalah itu terlalu besar untuk ditanggung sendiri. Mereka pun membangunkan Yesus dengan teriakan: ”Guru, tidak pedulikah Engkau kalau kita binasa?”
Terlalu fokus pada masalah sering membuat orang makin panik. Mengapa? Sebab, masalah itu akan kelihatan makin membesar.
Tindakan para murid membangunkan Yesus sungguh tepat. Mereka mengajak Yesus turun tangan mengatasi masalah mereka. Mereka tidak mampu mengatasi masalah itu sendirian. Mereka yakin Yesus akan menolong mereka, meskipun kalimat yang keluar dari mulut mereka terkesan aneh—”Guru, tidak pedulikah Engkau kalau kita binasa?”
Mereka mempertanyakan kepedulian Yesus. Sang Guru memang ada bersama mereka dalam perahu, tetapi mereka merasa Dia tak lagi peduli. Mereka bersama Yesus, tetapi meragukan penyertaan Yesus.
Persoalan terbesar orang percaya abad XXI mungkin memang di sini: bersama Yesus, tetapi tidak merasakan penyertaan-Nya. Kala kita berkata Tuhan menyertai kita, apakah kita sungguh-sungguh percaya akan penyertaan-Nya? Jangan-jangan kita malah bersikap seperti para murid yang merasa Yesus tak lagi peduli. Kebersamaan Yesus itu sudah cukup bagi kita untuk meyakini bahwa Dia peduli.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Silakan klilk tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar: