Adat Istiadat
Tak ada gunanya bibir yang memuliakan Allah, namun hatinya malah jauh dari Allah.
Tak ada gunanya bibir yang memuliakan Allah, namun hatinya malah jauh dari Allah.
Menikmati Natal membutuhkan iman bahwa Allah hadir ke dalam dunia untuk menebus dosa dan mengubah hidup umat-Nya.
Semua yang menyentuh Yesus sembuh. Tak ada yang tidak disembuhkan. Yesus menyembuhkan semuanya.
Kiranya Allah mencelikkan mata hati kita agar tetap percaya bahwa Allah itu kasih adanya. Dan kita tak mungkin binasa!
Ketenangan yang didasari pada kenyataan bahwa Yesus sekali-kali tidak akan membiarkan kita terus tenggelam dalam masalah. Frasa ”inilah Aku” menyatakan bahwa Yesus ada!
Dalam kesendirian kita tidak pernah sungguh-sungguh sendirian. Ada Allah yang menemani.
Sang Guru hendak mengajarkan bahwa setiap murid-Nya tak boleh membuang berkat Tuhan. Mengumpulkan potongan ikan dan roti sesungguhnya kesempatan berbagi kepada orang lain.
Bintang adalah benda angkasa yang memancarkan cahaya dengan kerlap-kerlip sinarnya karena berada nun jauh di sana. Pancaran cahaya matahari yang begitu kuat sering kali membuatnya tidak terlihat. Namun, sesungguhnya dia terus memancarkan cahaya, tak terpengaruh oleh kondisi di sekitarnya.
Yesus tidak ingin mengerjakan karya Bapa itu sendiran. Ia mengajak para murid untuk menjadi saluran bagi orang-orang lain.
Aneh rasanya jika dalam kegiatan rohani yang melibatkan orang banyak malah ada orang yang menjadi korban.