Tulah Kesepuluh
Selaku orang tua kita dipanggil untuk menolong dan mengingatkan anak-anak kita untuk tidak mempermainkan Allah.
Selaku orang tua kita dipanggil untuk menolong dan mengingatkan anak-anak kita untuk tidak mempermainkan Allah.
Betapa penting peranan orang tua dalam memperkenalkan karya penyelamatan Allah kepada anak-anaknya, sebagaimana mereka juga telah mendapatkan pemahaman dari orang tua mereka.
Penting bagi para orang tua untuk menolong anak-anak mereka mendengarkan suara Allah dan menaati-Nya. Meski berupa teguran, mereka perlu, bahkan wajib, mendengarkannya.
Allah adalah Pribadi yang senantiasa mencukupkan kebutuhan umat-Nya. Oleh karena itu, umat Allah tak perlu terlalu khawatir selama mereka menjalankan kehendak Allah. Ya, Allah adalah Pribadi yang mencukupkan.
Bagaimana mungkin mereka pergi menyembah TUHAN tanpa hewan kurban. Pada anggapan Musa, tak mungkin menghadap TUHAN dengan tangan hampa.
”Sungguh, di hadapan TUHAN berdiri yang diurapi-Nya” (1 Sam. 16:6). Demikianlah komentar Samuel ketika pertama kali melihat Eliab.
penyampaian kisah itu semestinya jauh dari kesombongan rohani sebagai umat pilihan. Namun, yang perlu ditekankan adalah anugerah Allah atas umatnya.
Namun, Israel tak boleh sombong, karena semua itu memang hanya anugerah Allah. Tugas umat Allah adalah menyatakan kebaikan Allah melalui kata dan karya.
Jelaslah, jika Allah memberikan peringatan, langsung bertobat adalah jalan yang sudah semestinya. Jangan sampai kekerasan hati membuat kita mempermainkan Allah!
Allah juga berkepentingan terhadap harta milik kita, baik benda hidup—hewan piaraan kita—maupun benda mati.