Pengudusan

Pengudusan Proses yang Berlangsung Seumur Hidup: Ziarah Kehidupan untuk Berjumpa dengan Allah Tuhan Allah membentuk manusia (Adam dan Hawa). Mereka hidup kudus, tetapi Iblis menggoda mereka sehingga mereka jatuh ke dalam dosa. Karena mereka telah berbuat dosa, mereka harus dihukum mati oleh Allah demi keadilan-Nya.  Akan tetapi, Allah—Yang adalah kasih—menghendaki Read more…

Jujur Melangkah

Jujur Melangkah: 307 Renungan Kitab Amsal Kala Pandemi (Penulis: Yoel M. Indrasmoro) Terbit: 17 Oktober 2022 Kitab Amsal bertujuan ”menolong orang mengetahui bagaimana menjadi bijaksana, dan tahu tata tertib hidup serta dapat memahami ungkapan-ungkapan yang mengandung arti yang dalam. Petuah-petuah ini mengajar bagaimana orang dapat hidup dengan bijaksana, jujur, adil Read more…

Bagaikan Bejana

”Firman yang datang dari TUHAN kepada Yeremia, bunyinya: ’Pergilah dengan segera ke rumah tukang periuk! Di sana Aku akan memperdengarkan perkataan-perkataan-Ku kepadamu.’ Lalu pergilah aku ke rumah tukang periuk, dan kebetulan ia sedang bekerja dengan pelarikan. Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang Read more…

Menjadi Nabi Allah 

”Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, dan sebelum engkau lahir, Aku sudah memilih dan mengangkat engkau untuk menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” (Yer. 1:5). Panggilan Yeremia menjadi nabi memperlihatkan kepada kita beberapa hal mendasar. Panggilan Yeremia  Pertama, Allahlah yang memanggil Yeremia. Yeremia tidak memanggil diri sendiri. Dia tidak mengajukan diri; Read more…

Bertolong-tolonganlah!

”Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.” Demikianlah salah satu nasihat Paulus kepada warga jemaat di Galatia. Menarik disimak frasa ”bertolong-tolonganlah” ini. Artinya saling membantu. Dan inilah yang membuat kehidupan menjadi seimbang.  Hanya satu sisi saja akan membuat yang menolong merasa kepayahan, capek, dan akhirnya berhenti menolong. Atau ekstrem Read more…

Refleksi Kemerdekaan

Mari kita bicara soal rumah! Saya yakin Saudara sepakat, jika saya katakan bahwa rumah bukan sekadar tempat berteduh. Rumah menjadi signifikan—penting dan bermakna—karena menjadi titik orang bertolak pada pagi hari dan tujuan orang pulang pada malam hari. Kalau memakai istilah Jawa, rumah itu tak ubahnya sangkan paran ’asal dan tujuan’ Read more…