Tanda
Yesus tidak mau memberi tanda. Bagi-Nya keberadaan diri sebagai Pribadi yang datang dari Allah tidak ditentukan oleh kemampuan membuat mukjizat.
Pemberian Makan Empat Ribu Orang
Setelah itu, Yesus mengambilnya, mengucapkan syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada para murid. Dan mukjizat pun terjadi.
Teladan Maria
Natal adalah sukacita. Umat percaya diberikan kesempatan untuk mengenang kembali anugerah Tuhan. Hadiah paling mahal yang diterima umat manusia, yaitu lahirnya Sang Juru Selamat dunia. Jangan biarkan Natal terasa hambar atau berlalu begitu saja. Itu sebabnya setiap umat perlu mengambil makna.
Karena Kita
”Kemuliaan bagi Allah di tempat Yang Maha Tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya” (Luk. 2:14). Demikianlah pujian bala tentara surga. Pertanyaan yang layak diajukan adalah mengapa? Ya, mengapa mereka memuji Allah? Tentu mereka melakukannya Read more…
Tak Ada Dialog
Yesus tetap menolong si penderita bisu-tuli. Ia tidak pilih kasih. Semua orang berharga di mata-Nya. Kasih-Nya tersedia bagi semua orang.
Remah-remah
Baik remah-remah maupun roti utuh, toh namanya tetap roti, yang penting bukan besar atau kecilnya anugerah, tetapi anugerah Allah itu sendiri.
Pergi ke Daerah Tirus
Yesus berbeda. Guru dari Nazaret itu sengaja menjejakkan kaki-Nya di Tirus. Dia tak takut tercemar, bahkan berkarya di ”wilayah kafir”.
Halal
Penting bagi kita, orang percaya abad ke-21, untuk membersihkan dan memurnikan hati kita. Dan jangan pula kita malah menghakimi orang lain.
Kunjungan Maria
Perjumpaan Maria dan Elisabet merupakan kisah adven versi khas Lukas. Sebagai penulis, Lukas meyakini bahwa nubuat Mikha—”Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari antaramu akan bangkit bagi-Ku seorang yang memerintah Israel…” (Mi. 5:1)—mulai digenapi Read more…