Syafaat Abraham

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 2 Mei 2024

Dalam kisah pemusnahan Sodom dan Gomora ada teladan iman yang bisa kita ikuti selaku orang percaya abad XXI, yaitu: doa syafaat Abraham (lih. Kej. 18:16-33).

Abraham bertindak menjadi juru syafaat bagi Sodom dan Gomora. Perhatikan, Abraham peduli dengan nasib Sodom dan Gomora. Abraham merasa sayang jika Sodom dan Gomora musnah. Oleh karena itu, Abraham berupaya untuk tawar-menawar dengan Allah.

Jelaslah, tak ada seorang pun yang meminta Abraham untuk membela Sodom dan Gomora. Penduduk Sodom, bahkan Lot sendiri, tidak pernah memintanya. Akan tetapi, Abraham berinisiatif untuk membela kota itu, seakan-akan dia memang tinggal di kota tersebut. Abraham tak hanya bersimpati dengan keadaan Sodom, melainkan berempati terhadap penduduk Sodom. Arti harfiah simpati ialah bersama-sama menderita, tetapi em­pati berarti dalam penderitaan orang lain.

Bayangkan Abraham merasa perlu menawar dari 50 orang benar hingga menjadi 10 orang benar di Sodom agar kota itu selamat dari murka Allah. Dan itu dilakukannya tanpa pamrih.

Lagi pula, jika Sodom selamat, Abraham pun tak dapat menyatakan hal itu kepada penduduk Sodom karena mereka memang tidak percaya kepada Allah. Dan sekali lagi, tak ada duta dari Sodom yang meminta Abraham untuk membelanya. Jelaslah, Abraham melakukannya tanpa pamrih.

Pertanyaannya? Bagaimanakah dengan kita? Orang tua mesti menolong anak-anak mereka untuk juga belajar mendoakan orang lain. Caranya? Dalam doa bersama dengan anak-anak baiklah kita juga mendoakan orang lain, bisa juga teman-teman dari anak-anak kita. Hal itu akan menumbuhkan tak hanya simpati, tetapi empati bagi anak-anak kita.

Nah, ini juga yang penting. Ketika kita mendoakan orang lain, apakah kita sungguh-sungguh berempati? Atau, sekadar ucapan bibir belaka? Doa syafaat seharusnya mengingatkan kita untuk tidak hanya bersikap simpati, melainkan empati. Jadi tidak sekadar omongan di bibir saja. Apalagi, kalau hanya beranggapan bahwa doa syafaat berarti doa yang panjang.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unsplash/Junior R.