Terhadap Semua Orang
Paulus—melalui Titus—mewanti-wanti agar warga jemaat di Kreta cinta damai, selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang.
Paulus—melalui Titus—mewanti-wanti agar warga jemaat di Kreta cinta damai, selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang.
Warga jemaat di Kreta dipanggil untuk melakukan yang baik bagi negara maupun organisasi. Bagaimanapun, kebaikan negara dan organisasi pastilah akan menjadi kebaikan mereka juga.
Titus dipanggil untuk mengajar. Artinya tak berhenti pada pendengaran, perlu melangkah lebih jauh hingga sampai pada pemahaman, dan akhirnya perubahan hidup pendengarnya.
Hak istimewanya adalah Allah sendirilah yang mendidik mereka untuk hidup sesuai kehendak Allah. Dengan kata lain, umat Allah tak boleh hidup semaunya sendiri.
Ketika mereka menjadi Kristen, Kristus telah memerdekakan mereka. Namun, kemerdekaan itu tidak membebaskan mereka untuk memberontak. Sebaliknya, Paulus meminta mereka untuk tunduk sepenuhnya kepada sang tuan.
Penguasaan diri menjadi penting karena orang muda berada dalam fase pertumbuhan yang sangat cepat. Dan mereka punya daya untuk menjelajah.
Hidup beribadah berarti dalam keadaan apa pun memahami diri sebagai hamba Allah. Hidupnya sendiri adalah ibadah.
Hidup sederhana berarti mampu menahan diri. Dengan kata lain menghemat. Tentu bukan agar menjadi kaya raya. Hemat tak sama dengan pelit. Hemat agar lebih mampu berbagi kepada orang lain.
Paulus menekankan betapa pentingnya hati dan pikiran yang suci. Jika hati dan pikiran suci, tubuh dan segala yang dilakukannya pasti suci.
Paulus mengingatkan Titus, dan juga warga jemaat yang membaca suratnya, untuk waspada. Dan Paulus sepertinya telah mengalami sendiri.