Seratus Kali Lipat
Yesus mengajak para murid-Nya untuk melihat pentingnya kemampuan untuk menikmati harta bersama ketimbang memilikinya secara individual.
Yesus mengajak para murid-Nya untuk melihat pentingnya kemampuan untuk menikmati harta bersama ketimbang memilikinya secara individual.
Dia masih bergumul dan bertanya-tanya: Apakah semua yang dilakukannya itu akan membuat dia memperoleh hidup kekal?
Anak-anak lebih mampu bersikap setara terhadap kawannya. Itulah inti Kerajaan Allah: Allah itu raja, yang lainnya hamba!
Jangan halang-halangi mereka, sebab orang-orang seperti inilah yang memiliki Kerajaan Allah.
”Karena kekerasan hatimulah Musa menuliskan perintah ini untuk kamu.” Di mata Yesus akar perceraian adalah kekerasan hati.
Kita dipanggil untuk hidup seperti garam. Dan lebih spesifik Yesus menekankan bahwa kita dipanggil untuk hidup rukun satu sama lain.
Tangan kita bisa membuat kita berdosa. Karena itu, kita perlu berhati-hati dalam menggunakannya.
Setiap Kristen—sebagai anggota keluarga Allah—dipanggil untuk memenuhi kebutuhan primer setiap utusan Kristus.
Perhatian tak ada manfaatnya jika tidak berbuah dalam tindakan. Kasih harus diekspresikan. Dan Yesus melakukan tindakan nyata.