Berbagi Pergumulan Pelayanan
Paulus sendiri mengganggap bahwa dirinya adalah tawanan Roh. Dan sejatinya setiap orang Kristen ada tawanan Roh—orang-orang yang dengan kehendak sendiri menaati apa yang dikatakan Roh Kudus.
Paulus sendiri mengganggap bahwa dirinya adalah tawanan Roh. Dan sejatinya setiap orang Kristen ada tawanan Roh—orang-orang yang dengan kehendak sendiri menaati apa yang dikatakan Roh Kudus.
Semut adalah binatang yang pro aktif. Pada saat musim panas, semut bekerja untuk mengumpulkan makanan sebagai cadangan makanan. Pelajaran yang kita dapat dari semut adalah hidup itu untuk bekerja. Tuhan ingin kita bekerja, sebagaimana Allah juga bekerja.
Keyakinan iman Paulus. Ia akan datang dengan penuh berkat Kristus yang siap dibagikan kepada jemaat di Roma.
Hidup manusia memang seperti daun-daun yang beterbangan tertiup angin. Semarak kehidupan, kesulitan dan kesedihan, tidak akan abadi.
Hingga akhir hidupnya, Stefanus setia. Sebagaimana Sang Guru, diaken itu berusaha menjaga kualitas hidupnya hingga akhir. Ia adalah salah satu batu hidup, yang digunakan untuk pembangunan rumah rohani di surga. Nama Stefanus sendiri berarti mahkota. Kehidupan dan kematiannya membuat dia beroleh mahkota kehidupan. Sebab ia telah memelihara iman.
Orang Yahudi di Yerusalem memberikan harta rohani dan orang-orang bukan Yahudi memberikan harta duniawi. Intinya saling memberi. Dan itulah yang membuat keseimbangan dalam hidup.
Paulus berharap bisa sejenak mengunjungi jemaat di Roma dan minta tolong untuk diantarkan ke sana. Sesuai gaya pelayanannya, Paulus memang tidak ingin berlama-lama di Roma.
Bagi Paulus sungguh suatu kehormatan bisa memberitakan Kristus kepada orang-orang yang belum mengenalnya.
Paulus bangga karena dia dianggap layak menjadi rekan sekerja Yesus Kristus. Bangga karena telah menjadi alat Kristus menjadi pewarta bagi bangsa-bangsa lain.
Paulus mengajak mereka untuk menjadi pelayan Kristus bagi bangsa-bangsa lain. Ajakan yang cukup strategis karena Roma—tempat berkumpulnya orang dari segala bangsa.