Ketidakpercayaan Israel
Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?’ Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?’ Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Tuhanlah yang mengutus, tetapi yang juga benar adalah umat Allah harus bertanggung jawab dalam pekabaran Injil. Merekalah yang harus bertanggung jawab memenuhi kebutuhan orang-orang yang diutus.
Jika Roma 1–11 menjawab kata tanya ”mengapa”, Roma 12–16 menjawab kata tanya ”bagaimana”.
Sang Rasul dari Tarsus memperlihatkan kaitan antara pengakuan dengan mulut dan percaya dengan hati. Sejatinya ucapan adalah ungkapan hati.
Kerinduan dan doa Paulus: Israel mengakui dan mengalami penyelamatan Allah. Doa merupakan bukti nyata dari sebuah kerinduan manusia.
Ironis memang. Bangsa-bangsa yang tidak mengejar kebenaran malah beroleh kebenaran berdasarkan iman. Sedangkan Israel yang mengejar hukum agar beroleh kebenaran, malah tidak mampu mencapainya.
Paulus mengutip Kitab Yesaya berkenaan dengan Tukang Periuk yang memperlihatkan dengan jelas bahwa Allah memiliki wewenang penuh tanpa syarat
Keturunan Abraham yang menjadi anak-anak Allah, adalah hanya keturunannya yang lahir karena janji Allah; dan bukan semua keturunan.
Kumohon Tuhan! Bangsa ini telah berbuat dosa besar dengan membuat ilah dari emas bagi dirinya. Tetapi, sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka.
Kristus Yesus nanti yang membela kita! Dialah yang sudah mati, atau malah Dialah yang sudah dihidupkan kembali dari kematian dan berada pada Allah di tempat yang berkuasa. Apakah ada yang dapat mencegah Kristus mengasihi kita?