Perjamuan Kudus
Yesus menyamakan tubuh-Nya dengan roti dan darah-Nya dengan anggur. Ia ingin menyatukan diri-Nya dengan para murid-Nya.
Yesus menyamakan tubuh-Nya dengan roti dan darah-Nya dengan anggur. Ia ingin menyatukan diri-Nya dengan para murid-Nya.
Semuanya itu dilakukan Yesus agar Dia dapat mempunyai waktu terakhir bersama para murid-Nya untuk makan Perjamuan Paskah.
Kita tidak pernah persis tahu apa motivasi Yudas ketika menemui para imam kepala itu. Namun, kita boleh menduga, uanglah yang menjadi alasan terbesarnya.
Perempuan itu ingin mempersembahkannya kepada Sang Guru. Ia tidak mau mempersembahkan sisa-sisa. Ia ingin memberikan yang terbaik.
Pengurapan Yesus di Betania sederhana. Ada seorang perempuan yang membawa sebotol minyak narwastu seharga 300 dinar dan menuangkannya di atas kepala Yesus.
Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat akan rugi. Dan karena itu mereka membuat strategi. Ya, strategi untuk dapat menangkap Yesus dan membunuh Dia.
Jika sudah siap menyambut, kapan pun Yesus datang tak perlu menjadi soal.
Yesus menghendaki para murid-Nya terus belajar. Apalagi berkait dengan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua. Ini menjadi penting.
Kiamat, tak perlu membuat orang Kristen gentar. Sebab, itu hanyalah awal dari masa depan yang penuh harapan.