Cukuplah
Ungkapan ”cukuplah” membuat Sang Guru tidak melarikan diri dari penderitaan, tetapi menghadapi itu sebagai panggilan yang harus dituntaskan.
Ungkapan ”cukuplah” membuat Sang Guru tidak melarikan diri dari penderitaan, tetapi menghadapi itu sebagai panggilan yang harus dituntaskan.
Teguran itu memang disiapkan Yesus untuk mempersiapkan diri Petrus. Ya, roh memang berniat baik, tetapi tabiat manusia lemah.
Relasi yang harmonis dapat diwujudkan ketika masing-masing jemaat rendah hati dan menganggap orang lain lebih utama dari dirinya sendiri.
“Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah.”
Pusat kekuatan persekutuan Kristen terletak pada diri Yesus sendiri. Persoalan para murid hanyalah mengandalkan diri sendiri.
Yesus menyamakan tubuh-Nya dengan roti dan darah-Nya dengan anggur. Ia ingin menyatukan diri-Nya dengan para murid-Nya.
Semuanya itu dilakukan Yesus agar Dia dapat mempunyai waktu terakhir bersama para murid-Nya untuk makan Perjamuan Paskah.
Masa muda penuh gejolak dan rintangan, hanya percaya bahwa Tuhan mengasihi saya bagaikan biji mata-Nya, itulah sumber kekuatan.
Kita tidak pernah persis tahu apa motivasi Yudas ketika menemui para imam kepala itu. Namun, kita boleh menduga, uanglah yang menjadi alasan terbesarnya.