Jaminan
Paulus sungguh ingin Filemon bertindak sebagai Kristen, pengikut Kristus. Dan pengikut Kristus mesti hidup sebagaimana Kristus hidup.
Paulus sungguh ingin Filemon bertindak sebagai Kristen, pengikut Kristus. Dan pengikut Kristus mesti hidup sebagaimana Kristus hidup.
Paulus tidak meminta Filemon untuk memerdekakan Onesimus. Dia tetap saja sebagai budak, namun dengan sudut pandang yang berbeda.
Sikap hamba dalam perumpamaan Tuhan Yesus (Mat. 18:21-35) memang rada kurang ajar. Raja pun bingung dibuatnya, bahkan menyebutnya jahat! Sang raja bertanya, ”Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?”
Paulus bicara soal guna. Bagaimanapun nama Onesimus berarti ”berguna”. Dan dia sempat tak berguna ketika melarikan diri dari rumah Filemon.
Onesimus adalah alasan terkuat Paulus bersurat kepada Filemon. Nama Onesimus berarti ”berguna”. Namun, agaknya dia tidak menjalani kehidupannya seturut arti namanya.
Nama Filemon sendiri bermakna ”penuh kasih”. Itu berarti apa yang dilakukan Filemon memang seturut dengan namanya. Sikap dan perbuatannya selaras dengan namanya.
Meski iman memang urusan pribadi antara kita dan Allah, namun dalam persekutuan orang percaya itulah iman bertumbuh dan berkembang.
Di mata Paulus, Filemon mampu menyatakan imannya kepada Yesus Kristus melalui tindakan kasih nyata kepada orang-orang kudus.
Ketika seseorang berdoa bagi orang lain, jelaslah bahwa orang itu penting di matanya. Begitu penting, sehingga ia merasa perlu menyebut nama orang tersebut.
Bagi Paulus, bukan sekadar itu. Allah yang berkenan menyelamatkannya, juga mengangkatnya menjadi pekabar Injil. Ini sebuah kepercayaan.