Ahli Waris
Kematian dan kebangkitan Yesus Kristuslah yang memungkinkan manusia bersekutu kembali dengan Allah. Jadi, bukan karena perbuatan benar yang kita lakukan, melainkan hanya karena anugerah belaka.
Kematian dan kebangkitan Yesus Kristuslah yang memungkinkan manusia bersekutu kembali dengan Allah. Jadi, bukan karena perbuatan benar yang kita lakukan, melainkan hanya karena anugerah belaka.
Ketika Musa keluar mindernya—bagaimanapun dia seorang buronan—Allah dengan tegas berkata, ”Aku akan menyertai engkau! Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: Apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini” (Kel. 3:12). Perhatikan bahwa tanda yang diberikan bukanlah tanda yang sudah ada, tetapi tanda yang masih akan terjadi. Dan persoalan besarnya adalah apakah Musa percaya!
Inilah modal utama pengomunikasian Injil. Belas kasihan akan menjadikan kita lebih sabar terhadap orang yang acuh tak acuh, bahkan menentang Injil.
Paulus—melalui Titus—mewanti-wanti agar warga jemaat di Kreta cinta damai, selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang.
Warga jemaat di Kreta dipanggil untuk melakukan yang baik bagi negara maupun organisasi. Bagaimanapun, kebaikan negara dan organisasi pastilah akan menjadi kebaikan mereka juga.
Titus dipanggil untuk mengajar. Artinya tak berhenti pada pendengaran, perlu melangkah lebih jauh hingga sampai pada pemahaman, dan akhirnya perubahan hidup pendengarnya.
Hak istimewanya adalah Allah sendirilah yang mendidik mereka untuk hidup sesuai kehendak Allah. Dengan kata lain, umat Allah tak boleh hidup semaunya sendiri.
”Di atas batu karang ini Aku akan mendirikan gereja-Ku”. Kalimat ini menyiratkan bahwa Yesus—Allah yang menjadi manusia itu—adalah Pribadi yang berjanji. Ada kata akan dipakai di sana. Artinya, belum terjadi. Yesus—Allah yang menjadi manusia itu—memang gemar mengikatkan diri-Nya pada sebuah janji.
Ketika mereka menjadi Kristen, Kristus telah memerdekakan mereka. Namun, kemerdekaan itu tidak membebaskan mereka untuk memberontak. Sebaliknya, Paulus meminta mereka untuk tunduk sepenuhnya kepada sang tuan.
Penguasaan diri menjadi penting karena orang muda berada dalam fase pertumbuhan yang sangat cepat. Dan mereka punya daya untuk menjelajah.