Tutur Tinular
Paulus yakin bahwa iman itu bermula tumbuh dalam diri Nenek Timotius, kemudian ibunya, dan berlanjut kepada Timotius.
Paulus yakin bahwa iman itu bermula tumbuh dalam diri Nenek Timotius, kemudian ibunya, dan berlanjut kepada Timotius.
Timotius bersikap apa adanya dan terbuka terhadap gurunya. Ia tidak jaim. Sehingga Paulus bisa tahu betapa besarnya pergumulan Timotius.
Frasa ”anakku yang terkasih”, dalam seluruh Perjanjian Baru, hanya disematkan Paulus kepada Timotius. Dari seluruh murid Paulus, cuma Timotius yang disapa ”anakku yang terkasih”.
Yesus memberikan kuk. Kuk biasanya ditaruh di atas pundak sapi agar mampu bekerja sesuai perintah tuannya. Dan kuk yang baik ialah kuk yang tidak mencekik leher sapi. Namun, kuk yang membuat sapi dapat bekerja tanpa merasa sakit. Kuk merupakan kiasan untuk perintah Yesus. Perintah Yesus menyenangkan karena memang demi kehidupan—dan bukan demi kematian—manusia.
Kepercayaan adalah anugerah. Enggak semua orang mendapatkannya. Karena itu, perlu dipelihara dengan sebaik-baiknya.
Timotius mesti mengingatkan mereka juga untuk tidak berharap pada apa yang mereka miliki karena bersifat sementara dan tak pasti.
Bapa adalah sumber kehidupan. Ia pula yang akan memberikan kemampuan kepada umat-Nya untuk melaksanakan perintah-Nya.
Paulus tampaknya menegaskan bahwa milik Allah harus hidup seturut standar Allah. Aneh rasanya mengakui diri sebagai milik Allah, namun hidup semaunya sendiri.
Persoalan utama bukanlah pada uang itu sendiri, tetapi pada cinta uang. Dan ketika seseorang cinta uang, pada titik itulah dia telah menjadi hamba uang.
Paulus menyatakan pentingnya mengembangkan rasa cukup dalam diri. Keinginan memang tak terbatas.