Dari Paulus
Bagaimana cara kita memperkenalkan diri? Sudikah kita memperkenalkan diri sebagai hamba Yesus Kristus? Jika sudi, tak boleh kita lupa akan panggilan kita untuk memperkenalkan Injil Allah.
Bagaimana cara kita memperkenalkan diri? Sudikah kita memperkenalkan diri sebagai hamba Yesus Kristus? Jika sudi, tak boleh kita lupa akan panggilan kita untuk memperkenalkan Injil Allah.
Akhir hidup Naomi sungguh manis. Meski sempat tidak mau dipanggil Naomi karena segala kepahitan hidup yang dialami, namun pada akhir hidupnya Naomi mendapatkan namanya kembali. Ya, namanya tetap Naomi. Allahlah yang menolong dia agar tetap percaya diri menyandang nama Naomi.
Ketulusan adalah kuncinya. Lakukanlah segala sesuatu dengan tulus hati dengan tetap mengandalkan Allah. Dan memang hanya dengan ketulusan hatilah kita boleh berani berharap akan berkat Allah.
Rutlah yang mengambil langkah pertama, dia tidak menunggu sang mertua memberi perintah. Itu pun dilakukannya dengan sukarela. Tindakannya itu menarik hati Boas, sang pemilik ladang, di mana Rut memungut bulir-bulir gandum yang jatuh dari belakang para penyabit.
Kepahitan hidup membuat Naomi tak menyadari kata-katanya sendiri. Ia tidak sendirian. Ada Rut bersamanya, Kesulitan hidup tampaknya membuat Naomi tidak memperhitungkannya. Masalah kadang memang membuat orang tak lagi berpikir jernih.
Paulus sebagai pribadi yang tetap hidup dalam ketaatan penuh terhadap panggilan yang telah diberikan kepadanya bertahun-tahun lampau. Di pusat kerajaan Romawi Paulus tidak berhenti memberitakan Injil mengenai Yesus Kristus.
Percaya itu pun merupakan anugerah. Roh Kuduslah yang memampukan manusia untuk percaya. Dan jika ada yang percaya, semata-mata itu karena anugerah Allah.
Bagi Paulus semuanya adalah sarana yang disediakan Allah agar dia sampai ke Roma. Dan semuanya yang ada di dunia adalah milik Allah semata.
Paulus menyembuhkan ayah Publius dari sakit demam dan disentri. Tak berhenti sampai di situ. Lukas mencatat bagaimana orang-orang sakit lainnya dari pulau itu datang ke rumah gubernur untuk berobat dan beroleh kesembuhan. Rumah Publius telah berubah menjadi klinik dalam sekejap.
Meski selamat dari badai di laut, namun Paulus tetap mendapatkan hukuman dipagut ular. Namun, setelah beberapa waktu melihat bahwa Paulus tak mati-mati, mereka malah menganggap Paulus sebagai dewa.