Ironis
Ironis memang. Bangsa-bangsa yang tidak mengejar kebenaran malah beroleh kebenaran berdasarkan iman. Sedangkan Israel yang mengejar hukum agar beroleh kebenaran, malah tidak mampu mencapainya.
Ironis memang. Bangsa-bangsa yang tidak mengejar kebenaran malah beroleh kebenaran berdasarkan iman. Sedangkan Israel yang mengejar hukum agar beroleh kebenaran, malah tidak mampu mencapainya.
Paulus mengutip Kitab Yesaya berkenaan dengan Tukang Periuk yang memperlihatkan dengan jelas bahwa Allah memiliki wewenang penuh tanpa syarat
Keturunan Abraham yang menjadi anak-anak Allah, adalah hanya keturunannya yang lahir karena janji Allah; dan bukan semua keturunan.
Kumohon Tuhan! Bangsa ini telah berbuat dosa besar dengan membuat ilah dari emas bagi dirinya. Tetapi, sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka.
Kristus Yesus nanti yang membela kita! Dialah yang sudah mati, atau malah Dialah yang sudah dihidupkan kembali dari kematian dan berada pada Allah di tempat yang berkuasa. Apakah ada yang dapat mencegah Kristus mengasihi kita?
Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Jawaban yang diharapkan—dan memang benar itulah jawabannya—adalah tidak ada.
Kita perlu mengerjakan bagian kita dengan sebaik-baiknya dan memohon Allah untuk menyempurnakan dan memberkati pekerjaan kita itu.
Berkait doa, kita didorong untuk apa yang kita butuhkan, ketimbang apa yang kita inginkan. Hanya soalnya kita kadang ragu apakah itu pun dikehendaki Allah atau tidak.
Kita menanti dengan sabar karena kita percaya bahwa Allah adalah Pribadi yang dapat dipercaya..
Manusia normal pastilah frustrasi ketika dihadapkan pada hukum Taurat, karena tak mungkin melaksanakan hukum Taurat itu dengan sempurna.