Strategi Ibu Mertua untuk Menantu Perempuannya
Ketulusan adalah kuncinya. Lakukanlah segala sesuatu dengan tulus hati dengan tetap mengandalkan Allah. Dan memang hanya dengan ketulusan hatilah kita boleh berani berharap akan berkat Allah.
Ketulusan adalah kuncinya. Lakukanlah segala sesuatu dengan tulus hati dengan tetap mengandalkan Allah. Dan memang hanya dengan ketulusan hatilah kita boleh berani berharap akan berkat Allah.
Saya menemukan cara yang menjadi panduan agar tetap bisa menikmati dan merangkai satu kisah ke kisah berikutnya. Temuan ini semoga bisa membantu kita, lalu bersama-sama melakukan ziarah iman bersama Rasul Paulus dan tokoh-tokoh lain.
Rutlah yang mengambil langkah pertama, dia tidak menunggu sang mertua memberi perintah. Itu pun dilakukannya dengan sukarela. Tindakannya itu menarik hati Boas, sang pemilik ladang, di mana Rut memungut bulir-bulir gandum yang jatuh dari belakang para penyabit.
Kepahitan hidup membuat Naomi tak menyadari kata-katanya sendiri. Ia tidak sendirian. Ada Rut bersamanya, Kesulitan hidup tampaknya membuat Naomi tidak memperhitungkannya. Masalah kadang memang membuat orang tak lagi berpikir jernih.
Paulus sebagai pribadi yang tetap hidup dalam ketaatan penuh terhadap panggilan yang telah diberikan kepadanya bertahun-tahun lampau. Di pusat kerajaan Romawi Paulus tidak berhenti memberitakan Injil mengenai Yesus Kristus.
Percaya itu pun merupakan anugerah. Roh Kuduslah yang memampukan manusia untuk percaya. Dan jika ada yang percaya, semata-mata itu karena anugerah Allah.
Bagi Paulus semuanya adalah sarana yang disediakan Allah agar dia sampai ke Roma. Dan semuanya yang ada di dunia adalah milik Allah semata.
Meski selamat dari badai di laut, namun Paulus tetap mendapatkan hukuman dipagut ular. Namun, setelah beberapa waktu melihat bahwa Paulus tak mati-mati, mereka malah menganggap Paulus sebagai dewa.
Yulius ternyata menjadi jalan agar kehendak Allah—yang telah dijanjikan melalui Paulus—terwujud. Sepertinya Yulius juga tidak menyangka bahwa dia menjadi alat Allah dalam mewujudkan rencana-Nya.
Makan itu perlu untuk keselamatanmu. Tidak seorang pun di antara kamu akan kehilangan sehelai pun dari rambut kepalanya.’ Sesudah berkata demikian, ia mengambil roti, mengucap syukur kepada Allah di hadapan semua.