Kapal Kandas
Yulius ternyata menjadi jalan agar kehendak Allah—yang telah dijanjikan melalui Paulus—terwujud. Sepertinya Yulius juga tidak menyangka bahwa dia menjadi alat Allah dalam mewujudkan rencana-Nya.
Yulius ternyata menjadi jalan agar kehendak Allah—yang telah dijanjikan melalui Paulus—terwujud. Sepertinya Yulius juga tidak menyangka bahwa dia menjadi alat Allah dalam mewujudkan rencana-Nya.
Makan itu perlu untuk keselamatanmu. Tidak seorang pun di antara kamu akan kehilangan sehelai pun dari rambut kepalanya.’ Sesudah berkata demikian, ia mengambil roti, mengucap syukur kepada Allah di hadapan semua.
Sudah dua minggu mereka berada di Laut Adria. Awak-awak kapal yang berpengalaman itu tampaknya sudah menduga bahwa kapal mereka tengah mendekati daratan. Dan karena takut kapal kandas, mereka melempar empat sauh di buritan.
dalam keadaan hidup atau mati, percaya kepada Paulus merupakan tindakan yang sangat logis. Rasa percayalah yang membuat orang masih berani berharap.
Feniks memang lebih layak ditinggali selama musing dingin. Inilah alasan awak kapal untuk berlayar—Pelabuhan Indah. Mereka ingin mendapatkan tempat yang lebih baik, meski tahu bahwa waktu-waktu itu bukanlah saat yang indah untuk berlayar.
Nah, kalau sudah begini, siapa yang layak disebut ahli?
Kekudusan, sama halnya dengan integritas, semestinya tidak tergantung pada ada atau tidaknya orang lain
Yulius mengizinkan Paulus mengunjungi para sahabatnya. Tentu saja, tak sekadar melepas rindu, namun itu menjadi kesempatan bagi Paulus untuk menguatkan para sahabatnya dan menjadi kesempatan bagi mereka untuk memperlengkapi kebutuhan Paulus sehari-hari.
Sukses pekabaran Injil bukanlah hanya pada jumlah orang yang percaya. Sukses pekabaran Injil ialah ketika seseorang diberi kesempatan menjawab bagaimanakah sikapnya terhadap Injil. Percaya atau tidak itu merupakan anugerah Tuhan saja!
Cerita merupakan sesuatu yang baik dalam mengabarkan Injil karena orang tidak mungkin menggugat sebuah cerita, yang memang sungguh-sungguh pengalaman hidup dan bukan rekaan belaka. Paulus bercerita tentang mengapa dia berubah..
Kefarisian Paulus itulah yang membuatnya percaya akan janji Allah kepada orang Israel. Dan itulah yang menyebabkannya dijebloskan ke dalam penjara. Padahal seluruh Israel sebenarnya mengharapkan pemenuhan dari janji Allah itu.