Penaat Taurat
Allah sendiri telah menetapkan Paulus untuk melihat Yang Benar dan mendengar firman dari mulut-Nya. Yang dimaksudkan dengan ”Yang benar” di sini adalah Yesus Orang Nazaret.
Allah sendiri telah menetapkan Paulus untuk melihat Yang Benar dan mendengar firman dari mulut-Nya. Yang dimaksudkan dengan ”Yang benar” di sini adalah Yesus Orang Nazaret.
”Tuhan, apa yang harus kuperbuat?” Ini jugalah pertanyaan yang mesti kita serukan agar visi-Nya menjadi nyata di bumi ini melalui kita.
Suara dalam cahaya itu langsung menuduh dia melakukan penganiayaan. Tentu saja sebagai Yahudi taat, Paulus merasa tidak melakukan tindakan kejahatan. Sehingga dia merasa perlu menanyakan identitas suara tersebut. Hasilnya sungguh tak terduga: Itulah suara Yesus Orang Nazaret.
Paulus hendak menyatakan bahwa jika dia berubah menjadi seorang Kristen, itu merupakan hal yang tak terelakkan baginya. Dia sendiri tak mungkin menolaknya. Bahkan meyakininya sebagai anugerah.
Dengan bahasa Ibrani yang digunakan, Paulus agaknya hendak memberikan kesan bahwa dia bukanlah orang luar. Ia sama dengan orang banyak itu.
“Bolehkah aku mengatakan sesuatu kepadamu?’ Sapaan itu pada akhirnya membuat kepala pasukan itu lebih mengenal Paulus. Dan bisa jadi kenyataan itulah yang membuat dia mengizinkan Paulus berbicara dengan orang banyak itu. Ya, semuanya dimulai dari sapaan Paulus.
Dalam kerusuhan di Yerusalem Allah menggerakkan kepala pasukan untuk bertindak seturut dengan tugasnya. Bisa saja orang beranggapan bahwa dia sekadar menjalankan kewajibannya, namun kita juga tahu tak sedikit orang yang tidak mau menjalankan kewajibannya.
Mereka hanya berpikir bahwa Paulus adalah musuh agama dan bangsa Yahudi; dan tindakannya membawa Trofimus tak bisa dimaafkan. Itu membuat najis Bait Allah.
Mendengar kisah Paulus, semua yang hadir di pertemuan itu memuliakan Allah. Setelah itu mereka mengusulkan kepada Paulus untuk melakukan upacara penyucian diri.
Bagi Paulus, mati karena Tuhan bukanlah persoalan. Ia memang telah menyediakan dirinya untuk itu dan menganggapnya sebagai kehendak Tuhan.