Bapa Kita Semua
Abraham memercayai Allah sejatinya juga merupakan tindakan yang masuk akal karena itu pulalah visi terbesarnya sebagai manusia.
Abraham memercayai Allah sejatinya juga merupakan tindakan yang masuk akal karena itu pulalah visi terbesarnya sebagai manusia.
Paulus menekankan bahwa iman yang diperhitungkan Allah sebagai kebenaran itu bukan terjadi setelah Abraham bersunat, melainkan sebelumnya. Dan memang itulah yang terjadi. Sunat sejatinya merupakan tanda dari iman.
Paulus pulalah yang bertekad untuk menganiaya pengikut Kristus lainnya. Dan untuk semua itu, Allah ternyata tidak menghukum, tetapi mengampuninya, dan memberikan kepercayaan untuk menjadi rasulnya.
Penyelamatan Allah itu merupakan hadiah dari Allah. Karena manusia memang tak berbuat apa-apa. Mereka hanya perlu percaya. Dan itulah yang diharapkan Allah.
Tak ada dasar untuk bermegah, kecuali berdasarkan asas iman. Itulah yang hendak ditekankan Paulus. Imanlah yang menyelamatkan seseorang.
Sabda-Mu Abadi | 14 Februari 2023 | Rm. 3:25-26 ”Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian melalui iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan kebenaran-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan kebenaran-Nya pada masa ini bahwa Ia benar Read more…
Hanya Yesus Kristuslah—manusia nirdosa—yang sanggup menanggung hukuman atas dosa. Dan melalui iman kepada Dia sajalah manusia diselamatkan.
Karena oleh hukum Taurat orang mengenal dosa. Dan memang itulah kenyataan manusia. Ketika dilarang, malah melakukannya.
Paulus menekankan aspek kesetiaan Allah. Allah tetap setia meski manusia berlaku tidak setia terhadap-Nya. Allah tetap mengasihi manusia walau manusia tidak mengasihi-Nya.
Kepada kita pun Allah telah memercayakan Alkitab – Firman,-Nya. Pertanyaannya, apakah kita telah menjadikan Alkitab sebagai pola dan standar hidup sehari-hari?