Orang Enaq
Yosua dan Kaleb yang diizinkan Allah memasuki tanah Kanaan dengan mengalahkan orang Enaq. Umat Israel lainnya mati di padang gurun.
Yosua dan Kaleb yang diizinkan Allah memasuki tanah Kanaan dengan mengalahkan orang Enaq. Umat Israel lainnya mati di padang gurun.
Kehadiran dua siswa baru difabel di sekolah-sekolah Kristen itu mengingatkan kebenaran ungkapan ”Di dalam keluarga atau komunitas, kita tidak memilih saudara-saudari kita, mereka diberikan kepada kita”. Karena itu, tidak seharusnya kita mencari komunitas ideal. Sebab permasalahannya adalah apakah kita mencintai orang-orang yang ditempatkan di sisi kita oleh Allah hari ini? Mereka adalah tanda dari Allah, diberikan kepada kita sebagai orang yang telah dipilih bagi kita. Bersama merekalah kita dipanggil untuk bersatu menghayati suatu panggilan kasih.
Penulis Kitab Yosua percaya pastilah memahami bahwa Allah itu Mahakuasa. Tak ada hal yang terjadi di luar pengetahuan-Nya. Bahkan tindakan apa pun dari manusia sejatinya hanya dalam izin-Nya.
Faktanya memang demikian, raja-raja di sebelah utara Kanaan kompak bersekutu untuk melawan Israel.
Dalam peristiwa yang tampaknya kejam itu, masih ada yang tetap hidup. Rahab dan orang Gibeon selamat karena mereka sendiri memohon keselamatan kepada orang Israel.
Perang Allah memang mesti dilaksanakan dengan cara Allah. Akhan pun mati karena tidak mematuhi perintah Allah. Dan Allah memiliki kedaulatan penuh.
Kita menggali inspirasi dari masa silam, terutama dari Kitab Amsal. Untuk bekal inspirasi kita melangkah. Kita mengulas buku “Jujur Melangkah,” dengan tema “Mengerti tentang Kebenaran,” diambil dari Amsal 2 ayat 9 hingga 10. Demikian bunyi firman Tuhan: “Maka engkau akan mengerti tentang kebenaran, keadilan, dan kejujuran, bahkan setiap jalan yang Read more…
Penting bagi kita untuk mencatat karya Allah yang kita alami—karya Allah melalui diri kita. Sehingga orang bisa belajar mengalami kasih Allah juga.
Allah sendiri merasa perlu turun tangan berkait nasib buruk yang dihadapi sahabat umat-Nya. Bagaimanapun—terlepas dari penipuan yang dilakukan, orang Gibeon sungguh mengakui kehebatan Allah Israel
ita mesti membawa keputusan-keputusan kita—betapa pun baik, benar, dan tepatnya kepada TUHAN—untuk mendapatkan perkenanan TUHAN.