Apabila Anak Manusia Datang

”Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama Dia, Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari yang lain, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing. Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya” (Mat. 25:31-33).

Kisah Orang-orang Bertalenta

Apakah yang ada di benak Barak ketika Debora menyuruhnya untuk memimpin sepuluh ribu bani Naftali dan Zebulon melawan Sisera? Mungkin satu kata ini: gentar. Sisera bukan sembarang panglima. Dia memiliki 900 kereta besi. Entah berapa jumlah tentaranya. Sedangkan Barak, agaknya tak punya sebuah kereta besi pun (Hak. 4:1-3).

Rasa gentar itu pulalah yang membuat Barak dengan terus terang berkata kepada Debora, ”Jika engkau ikut maju aku pun maju, tetapi jika engkau tidak ikut maju aku pun tidak maju” (Hak. 4:8). Rasa takut itu wajar. Yang tak wajar adalah ketika orang begitu dikuasai ketakutan sehingga lupa potensi diri.

Pengharapan dan Keputusasaan dalam Gereja

Gereja-gereja tertentu bisa mengalami sungguh-sungguh terluka oleh adanya konflik di antara anggota-anggotanya. Orang tidak mau lagi ke gereja, mereka meninggalkan gereja. Akan tetapi, dengan meninggalkan gereja yang berantakan dan perpecah-pecah itu mereka akhirnya lebih menderita kesepian dibanding sebelumnya dan sering merasa mereka berjalan tanpa Yesus lagi.

Pengharapan dan Keputusasaan Tingkat Global

Kehidupan itu selalu kecil, selalu lemah. Tidak pernah berteriak atau menjerit. Kehidupan selalu hanya membutuhkan perlindungan dan bimbingan. Mengatakan ”ya” untuk perlindungan dan bimbingan berarti mau melihat kehidupan yang kecil itu dapat dilahirkan kembali di dalam hati, tubuh, dan pikiran kita, dan di antara banyak orang. Sementara itu, kematian itu selalu mewah, bersinar, selalu besar dan bersuara keras.