Sumpah Yosua
Sumpah Yosua ini mungkin sedikit membingungkan kita. Namun, sepertinya Allah hendak memperlihatkan kepada umat Israel betapa mengerikannya hukuman Ilahi itu.
Sumpah Yosua ini mungkin sedikit membingungkan kita. Namun, sepertinya Allah hendak memperlihatkan kepada umat Israel betapa mengerikannya hukuman Ilahi itu.
Keberanian Rahab itu muncul dari kepercayaannya bahwa Allah Israel lebih berkuasa dari dewa yang disembahnya. Dan kepercayaan semacam itu pastilah juga meneguhkan umat Israel.
Ketika semua orang bersorak pada saat yang sama tembok pun roboh. Kuncinya ada pada kesatuan waktu. Dan itu hanya mungkin ketika seluruh bangsa Israel taat pada skenario Allah.
Apa pun itu, yang pasti Allah adalah Pribadi yang Menyertai. Perhatikan ungkapan Panglima Balatentara TUHAN: ”Aku di sini sekarang.” Ada dimensi ruang dan waktu.
Persoalan keluarga sering berakar pada keinginan hidup berdasarkan kebenaran sendiri-sendiri—istri merasa benar, suami merasa benar, anak merasa benar, orang tua merasa benar! Hasilnya hanya keonaran karena masing-masing merasa benar! Pada titik ini kita perlu meneladani Paulus yang belajar hidup dalam kebenaran Tuhan! Berbeda pendapat itu merupakan hal yang wajar, tetapi setiap anggota keluarga perlu bertanya: Apa sebenarnya pendapat Allah? Setelah mendapatkan, ikutilah pendapat Allah!
Apakah itu berarti mukjizat berhenti? Mukjizat berkait manna, makanan yang turun dari surga, memang berhenti. Akan tetapi, kita bisa melihat daya tumbuh dari sebutir benih sejatinya juga mukjizat Allah.
Kisah terputusnya air Sungai Yordan yang membentuk bendungan air dari arah hulu sungguh mengagetkan semua raja orang Amori dan semua raja orang Kanaan. Ini bukan peristiwa biasa.
Batu peringatan adalah sebagai pengingat. Yosua merasa perlu, dengan tangannya sendiri, membuat batu peringatan di tengah Sungai Yordan, tempat di mana para imam itu berdiri.
Penulis Kitab Yosua sepertinya merasa perlu menekankan bahwa saat itu Sungai Yordan sedang meluap. Ini menjadi penting bagi para pembaca yang mungkin berpikir bahwa mukjizat sama sekali tidak ada.
Allah adalah Pribadi yang Hidup. Demikianlah kesaksian Yosua kepada orang Israel. Itu berarti Allah adalah Pribadi berdaulat yang tidak dikondisikan oleh situasi apa pun.