Akan Datang Waktunya
Ajaran sesat tumbuh subur karena orang tak mau lagi menerima ajaran sehat. Dan, karena itu, tetap bertahan dalam iman adalah panggilan setiap orang Kristen.
Ajaran sesat tumbuh subur karena orang tak mau lagi menerima ajaran sehat. Dan, karena itu, tetap bertahan dalam iman adalah panggilan setiap orang Kristen.
Belas kasihan Allah. Itulah yang diperlihatkan Yesus Orang Nazaret. Dan belas kasihan Allah itu jugalah yang hendak ditularkan kepada para murid-Nya untuk bertindak magis. Magis (dibaca mahgis) adalah istilah Latin berarti lebih, yang diperkenalkan Ignatius de Loyola. Para murid mengusulkan untuk menyuruh orang banyak itu pulang agar bisa cari makan masing-masing, tetapi Sang Guru berkata, ”Kamu Harus memberi mereka makan.” Pada titik ini Yesus mengajak para murid untuk memperjuangkan berkat bagi orang lain.
Beritakanlah firman. Itulah pesan Paulus kepada Timotius. Menarik diperhatikan, pesan ini didasarkan pada keberadaan Allah Bapa dan Anak Tunggal-Nya. Berkait Yesus Kristus.
Kata Yunani yang diterjemahkan dengan ”diilhamkan” secara harfiah berarti diembus. Allah mengembuskan Roh-Nya ke dalam diri penulis pada saat penulisan.
Paulus juga hendak mengingatkan Timotius bahwa muridnya itu mempunyai kesempatan istimewa dibandingkan anak-anak lain yang tinggal di luar Israel.
Paulus menekankan pentingnya untuk tetap berpegang. Kata ”tetap” di sini berarti ”selalu demikian halnya”. Dapat juga berarti ”terus-menerus”. Artinya memang tidak pernah berhenti. Dan itu logis berkait dengan iman.
Paulus menyatakan bahwa setiap pengikut Kristus dipanggil untuk menderita. Karena itu, penderitaan tak perlu dihindari, apalagi dikeluhkan.
Seorang murid harus menjadi fotokopi gurunya. Bagaimanapun setiap orang diciptakan Allah unik, khas, dan satu-satunya.
Paulus menyamakan pengajar-pengajar ajaran sesat dengan Yanes dan Yambres. Keduanya adalah ahli-ahli sihir yang diminta Firaun untuk menandingi Musa (Kel. 7:11).
Ia memilih menjual seluruh miliknya untuk membeli ladang tersebut. Dan semuanya itu dilakukan karena sukacitanya. Sukacita menjadi alasan kuat bagi dia untuk mengambil keputusan yang sulit. Karena dia paham, harta yang terpendam itu lebih berharga ketimbang semua harta milikinya.