Tunduk kepada Penguasa
Penguasa korup? Allah mengizinkan itu terjadi untuk memberi kesempatan bagi umat-Nya berperan lebih banyak.
Penguasa korup? Allah mengizinkan itu terjadi untuk memberi kesempatan bagi umat-Nya berperan lebih banyak.
Paulus mengajak untuk hidup damai dengan semua orang. Tentu saja, ini tidak berarti kita membiarkan orang menyakiti hati kita begitu saja. Kita harus berani menyatakan bahwa tindakannya itu salah. Namun, sekali lagi, jangan balas dendam.
Kita mesti peka terhadap situasi di mana kita berada. Hanya dengan itulah kita akan mampu menjadi sesama baik bagi yang bersukacita maupun yang berdukacita.
Dan Paulus mengingatkan kita untuk meminta Allah memberkati orang-orang yang menganiaya kita dan tidak mengutuk mereka.
Berbagi kepada orang miskin itu merupakan kemestian. Sebab orang miskin memang tidak akan pernah hilang dari masyarakat.
Paulus mengajak umat untuk tekun berdoa. Ketekunan mensyaratkan kesetiaan. Ketekunan dalam doa sungguh masuk akal karena Allah itu Mahakuasa. Dan sering apa yang Allah beri bukan apa yang kita inginkan, namun, yang pasti, apa yang kita butuhkan.
Hingga hari ini Yesus hadir. Jika Saudara tidak merasakan kehadiran-Nya, mintalah kepekaan dari-Nya agar kita mampu merasakan kehadiran-Nya. Dan itulah yang biasa kita rayakan dalam sakramen perjamuan. Yesus hadir bersama kita
Akhir tubuh jasmaniah Yesus terjadi dalam persekutuan dengan Bapa-Nya. Dan karena itu, bagi Yesus Orang Nazaret kematian bukanlah akhir!
Kisah Jumat Agung adalah kisah ”Pemberian Terbaik”. Pandanglah Sang Mesias yang terpanggang di tiang. Ia yang terangkat di salib tak dapat melakukan apa-apa. Ia memang tidak dapat berbuat apa-apa! Namun, inilah pemberian terbaik itu: Yesus menuntaskan misi-Nya. Yesus Orang Nazaret menyelesaikan tugas-Nya.
Pada perayaan Kamis Putih ini kita semua akan dibasuh kakinya. Semuanya. Tak terkecuali. Terimalah! Jangan sungkan! Bahkan, bersyukurlah karena melalui peristiwa pembasuhan kaki ini kita dianggap layak merasakan kehambaan Yesus Orang Nazaret.